Di awal menjadi guru saya hanya sebatas menjalanin rutinitas membosankan dan kesulitan memahami tingkah laku anak didik. Setelah ber-GSM saya merasakan kehangatan sebagai keluarga dan mulai paham cara mendidik dan menanamkan karakter kepada anak tanpa dipaksa, yaitu mendidik dengan hati seperti melayani siswa tanpa adanya perbedaan dan melihat kebutuhannya. Jadi dibangun dengan cara pembiasaan dan dipantik sehingga timbul kesadaran diri pada siswa. GSM memberi kesempatan belajar yang setara kepada kami para guru pinggiran dan menerima kami sebagai komunitas dari daerah pelosok tanpa syarat apa pun.
Bagi kami, GSM menjadi komunitas tempat guru menjadi diri sendiri, berbagi pengalaman tanpa takut dihakimi. Gerakan ini membuka ruang bagi guru GSM di seluruh Indonesia untuk saling berbagi praktik baik dan mengatasi tantangan bersama.
Inilah gerakan yang memberi ruang bagi guru di seluruh pelosok tanah air untuk berbagi bukan hanya praktek baik, GSM juga berbagi ketidakberdayaan yang guru alami sehingga terjadi interaksi antara guru dalam memberi dan menerima untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia yang lebih baik.
GSM berkontribusi dalam perbaikan mindset para pemberi layanan pendidikan di Kabupaten Katingan. GSM ini kami pandang sangat mendukung terjadinya perubahan mindset pendidik Kab. Katingan dalam hal perbaikan kualitas pelayanan pendidikan. Kelompok-kelompok belajar mulai bersemangat untuk melakukan pertemuan dalam upaya meningkatkan kualitas anggota kelompoknya agar saling bersaing positif satu dengan lainnya. Sekarang kami mulai berani bermimpi bahwa ke depannya dunia pendidikan di Kabupaten Katingan akan menjadi salah satu inpirasi pelayanan pendidikan di Provinsi Kalimantan Tengah.
Aku tuh ngerasaa ada perubahan signifikan dari diriku. Dulu aku perfeksionis banget dan ketika jadi panitia di Ngkaji Pendidikan, aku tuh belajar kalau semua hal belum tentu bisa berjalan sesuai keinginanku. Yang penting aku sudah kasih semaksimal aku dan aku harus hargai performaku sendiri. Kalau dari acaranya sendri, dapat knowledge baru gitu deh tentang pendidikan di Indonesia terutama pada seharusnya peran guru itu seperti apa.
Belajar banyak di GSM, dan GSM mengubah pandangan aku tentang pendidikan. Kita terlalu mengelu-elukan permasalahan-permasalahan pendidikan dari kurikulum, kesenjangan pendidikan, kesejahteraan guru, dll. Tapi lupa hal basic yaitu, kesadaran guru dan pendidikan keseteraan. Di sini aku juga belajar bahwa melalukan perubahan tidak selalu dari top down, tapi dapat dilakukan melalui button up seperti melalui pendekatan komunitas di GSM