Hubungan dan keterlibatan positif antara orang tua dan guru sangat penting, terutama di tahun-tahun awal pendidikan. Anak-anak membutuhkan banyak dukungan dan bimbingan saat mereka mengembangkan keterampilan motorik, sosial, emosional, fisik, dan kognitif mereka. Penting bagi guru untuk dapat membangun hubungan dengan keluarga dan membantu orang tua memahami bagaimana mereka dapat mendukung pembelajaran yang juga terjadi di kelas di rumah mereka. Berikut adalah beberapa cara untuk dapat membangun keterlibatan keluarga:
- Bangun Hubungan Sejati dengan Keluarga
Membina hubungan dengan keluarga membutuhkan waktu dan usaha. Sebagian besar sekolah mengadakan rapat antara orang tua-guru setiap kuartal untuk membahas perkembangan dan kinerja anak. Padahal hal ini belum cukup untuk membangun hubungan saling percaya, di mana guru sepenuhnya memahami kebutuhan keluarga dan di mana orang tua dapat berbagi pengetahuan, potensi, dan apa yang penting bagi diri mereka dan anak mereka (siswa).
- Kirim Komunikasi Positif secara Rutin
Terkadang guru memanggil orang tua hanya ketika ada masalah akademis atau perilaku siswa. Sebaliknya, telepon atau berkomunikasilah dengan orang tua secara rutin dan bagikan hal-hal positif yang dilakukan anak mereka pada hari atau rentang waktu satu pekan itu. Dengan cara ini, orang tua bersemangat untuk menerima telepon dari sekolah. Ini akan memberikan nilai positif pada hubungan orang tua-guru dan membuat panggilan ketika perilaku atau nilai negatif dikomunikasikan lebih efektif karena pendidik sudah biasa waktu membangun hubungan dan membagikan apa yang dilakukan anak mereka dengan baik.
- Bagikan Jadwal Harian
Cara mudah untuk melibatkan keluarga dalam pendidikan awal adalah dengan berbagi jadwal harian kelas. Ini akan memberi tahu orang tua tentang bagaimana jadwal anak mereka disusun, lamanya waktu anak mereka berpartisipasi dalam kegiatan yang berbeda, dan memberi mereka pilihan bagaimana mengatur akhir pekan di rumah. Pendidik juga dapat berbagi konten pelajaran dalam jadwal.
- Undang Orang Tua ke dalam Kelas
Salah satu cara besar untuk meningkatkan keterlibatan keluarga adalah dengan menerapkan kebijakan “pintu terbuka” bagi orang tua untuk datang dan menjadi sukarelawan di kelas ketika mereka memiliki waktu luang sepanjang hari. Ini akan membantu pendidik memfasilitasi kegiatan seperti seni, membaca dengan keras, dan banyak lagi. Orang tua akan merasa dihargai dan akan memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari pembelajaran kelas.
- Tetapkan Pekerjaan Rumah yang Lebih Interaktif
Misalnya, jika tema kurikulum guru di kelas adalah Bangunan Datar, sarankan kepada orang tua untuk menemukan bentuk-bentuk yang sudah siswa pelajari misalnya di toko bahan makanan, membuat rumah dengan bahan dari rumah mereka, atau berjalan di sekitar lingkungan mereka untuk melihat berbagai bentuk yang membentuk bangunan. Guru dapat meminta orang tua untuk mengirimi foto-foto mereka menyelesaikan beberapa kegiatan keluarga tersebut.
- Malam Belajar Keluarga
Guru dapat mengambil kesempatan ini untuk memodelkan strategi mengajar untuk orang tua. Selama membaca dengan keras, guru menggunakan putaran umpan balik, atau serangkaian pertanyaan yang dibangun berdasarkan jawaban siswa untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu topik.
- Fokus pada Pengalaman Literasi Positif di Rumah dan Sekolah
Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika anak-anak memiliki pengalaman literasi yang positif, hal itu akan membantu mengarahkan mereka ke keterampilan membaca di tingkat kelas hingga kelas tiga. Penelitian menunjukkan bahwa keluarga dapat mempromosikan literasi dini dengan anak-anak mereka dengan membuat kegiatan membaca menjadi menyenangkan, melakukan percakapan yang berkelanjutan dan menarik, mengunjungi perpustakaan, dan menciptakan ruang membaca di rumah mereka.
- Buat Platform untuk Feedback (Umpan Balik)
Keluarga harus diberi ruang agar nyaman untuk berbagi umpan balik tentang sekolah anak mereka. Mintalah umpan balik yang tulus tentang bagaimana perasaan mereka tentang sekolah, keterlibatan mereka dalam komunitas sekolah, bagaimana mereka terlibat sebagai orang tua.
Oleh: Naufalia Qisthi
Sumber:
Sumber Gambar:
0 Comments