GSM

Pembaca yang budiman,

Ramadan kali ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, penyebaran wabah penyakit Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan jumlah orang terinfeksi. Wabah ini memang menguras pikiran dan tenaga, terlebih ketika umat Islam di seluruh dunia akan memasuki bulan yang penuh berkah ini.

Adanya persinggungan virus korona dan kewajiban menunaikan ibadah puasa harus jadi perhatian penting. Kita tidak ingin ancaman Covid-19 menjadi penghalang untuk menjalani puasa sebulan penuh. Kuncinya, daya tahan dan sistem imun harus tetap terjaga. Selain itu, kita juga harus tetap disiplin menjaga diri untuk sebisa mungkin menghindari kerumunan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat untuk melaksanakan salat Taraweh dan salat Jumat di rumah masing-masing. Alasannya jelas; untuk memutus rantai penyebaran virus.

Sementara itu, kita sebagai insan pendidikan juga bisa turut serta untuk menciptakan Ramadan yang menyenangkan meski pun hanya terbatas di rumah. Kita bisa menciptakan ekosistem positif yang memiliki keterkaitan antara pembelajaran di rumah dan bulan Ramadan. Contohnya, alih-alih terbiasa mencari takjil di tempat umum, kita bisa membuat bersama antaranggota keluarga. Meski sederhana, kegiatan ini bisa berdampak besar dengan menguatnya ikatan emosional. Orang tua juga bisa memberi pembelajaran dengan menjelaskan keanekaragaman bumbu maupun bahan yang digunakan.

Dengan kondisi seperti ini, rumah menjadi tempat teraman untuk bertumbuh bersama—tidak hanya bagi anak, namun juga orang tua. Pandemi global ini menjadi momentum yang tepat untuk menciptakan “love in the time of corona” di tengah keluarga. Pertumbuhan keluarga ini bisa dimulai dengan menciptakan lingkungan yang positif baik untuk fisik maupun mental. Secara fisik kita bisa membuat senyaman dan sebersih mungkin untuk belajar dan bekerja. Kita bisa mengajak anggota keluarga yang lain untuk rutin membersihkan dan merapikan rumah. Selain itu, kegiatan seperti berolahraga, memasak, atau berkebun bersama juga sangat dimungkinkan untuk bisa menjaga kesehatan mental.

Pembaca, untuk GSM Newsletter edisi kali ini, kita akan melihat beragam cara yang dilakukan oleh guru, orang tua, dan anak dalam menyikapi pandemi global ini. Ragam cara ini dilakukan untuk mewujudkan lingkungan positif di rumah, sehingga berpuasa maupun social distancing bisa berjalan dengan baik. Selamat menunaikan ibadah puasa dan tetap jaga kesehatan.

Yesa Utomo


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.