GSM

Ada Apa dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)?

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) digadang-gadangkan sebagai bentuk jawaban atas permasalahan ketidaksesuaian antara output pendidikan dengan dunia industri (lapangan pekerjaan). Ketidaksesuaian tersebut berimplikasi terhadap menjamurnya pengangguran di Indonesia. Dengan hadirnya SMK sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional, pendidikan menengah kejuruan berfokus pada pengembangan keterampilan peserta didik untuk berhasil bekerja di Read more…

Pertanyaan Berdaya untuk Mendorong Ruang Dialog antara Guru dan Siswa

Dewasa ini, diskursus mengenai perwujudan misi lingkungan belajar yang ideal dalam sistem pendidikan di Indonesia masih menjadi bahasan fundamental. Muncul banyak gagasan-gagasan mengenai bagaimana mewujudkan misi tersebut dari  berbagai perspektif, baik dari siswa, tenaga pendidik, pakar pendidikan, pemerintah, bahkan orang tua. Gagasan-gagasan ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk mengevaluasi sistem pendidikan Read more…

Ketika Praktik Pendidikan Neoliberalisme Berujung Krisis Eksistensi Diri

Neoliberalisme pada dasarnya adalah paham ekonomi yang menyerukan agar negara mengurangi campur tangannya dalam  aktivitas  ekonomi  masyarakat secara signifikan.  Bagi  kaum  neoliberalis,  aktivitas ekonomi  sebaiknya  ditentukan  oleh  mekanisme  pasar karena pasar mengajarkan orang untuk berpikir rasional dengan menggunakan kalkulasi untung-rugi. Bagi mereka yang tidak mampu bersaing secara bebas, maka harus Read more…

Anak Muda adalah Agen Perubahan Bersama GSM 

Dewasa ini, upaya pemerataan pendidikan berkualitas di Indonesia masih belum sepenuhnya terealisasikan. Realitas yang ada menunjukkan bahwasannya akses terhadap pendidikan berkualitas nyatanya terbatas. Padahal, memperoleh pendidikan berkualitas merupakan hak bagi seluruh anak-anak di Indonesia. Terbatasnya akses tersebut juga mendorong masalah-masalah lain, salah satunya adalah kurangnya wadah bagi siswa untuk mengeksplorasi Read more…

Gerakan Turun ke Sekolah

Membuka Mata saja Tidak Cukup, Tengoklah Sekeliling Pertama, mempunyai ragam torehan prestasi akademik. Berikutnya, masuk ke jenjang yang lebih tinggi. Terakhir, menggunakan ilmu yang telah ditimba untuk menyejahterakan diri dan keluarga lewat bekerja. Itulah kira-kira gambaran “sukses” di negeri ini. Berkaca dari situ, sukar rasanya untuk memenuhi semuanya. Bahkan, poin Read more…

Susahnya Menjadi Guru di Indonesia: Menilik Hambatan Struktural dan Hambatan Kultural

“Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk kehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat)” Ki Hadjar Dewantara Kutipan kalimat dari Bapak Pendidikan Indonesia tersebut memunculkan sebuah pertanyaan, apakah pendidikan di Indonesia sudah memerdekakan manusia? Esensi merdeka tentu harus didapatkan lebih dahulu oleh para guru sebelum mereka dapat membimbing Read more…

Memahami Sosok Guru Intelektual dari sang Bapak Pendidikan Indonesia

“Kaum Intelektual tidak sekadar berumah di atas angin, di menara gading singgasana keintelektualannya, melainkan sekaligus terlibat bergulat dengan politik dan kekuasaan demi mencari jalan keluar atau terobosan implementatif bagi berbagai persoalan kemanusiaan dan kebangsaan” Alexander Sonny Keraf Disematkannya julukan Bapak Pendidikan Indonesia kepada Ki Hadjar Dewantara tak lepas dari perjuangan Read more…

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.