GSM

Kegesitan Bu Wigati Dalam Merancang Rencana Pembelajaran yang Kolaboratif dan Menyenangkan

Berbagai tantangan dalam kegiatan belajar – mengajar tentunya dialami oleh banyak peserta didik dan para guru. Seperti, suasana hati yang tidak stabil, kekurangan persiapan, konsentrasi yang memudar, dan banyak hal lainnya. Terlebih, untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan hal tersebut harus lebih dioptimalkan. Eiitts, di lain sisi, ada salah satu guru kece GSM yang berani mencoba membuat rancangan belajar hanya dengan persiapan yang singkat. Beliau adalah bu Wigati, yaitu seorang guru Bahasa Inggris di salah satu sekolah yang tergabung GSM.

Ketulusan bu Penni Untuk Bergerak Mengubah Paradigma Pendidikan Indonesia

Perjuangan yang dilakukan GSM bersama dengan banyak pihak tentunya mempunyai cerita masing – masing. Termasuk salah satunya adalah cerita dari bu Penni, yaitu salah satu guru yang aktif menyuarakan dan telah bergabung dengan GSM. Bergabungnya beliau dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan dimulai ketika beliau menemukan akun Facebook GSM. Beliau melihat banyaknya kesamaan nilai GSM dengan dirinya. Kesamaan tersebut yang akhirnya membawa bu Penni mencoba bergabung terlebih dahulu dengan grup Facebook GSM.

Perjalanan Adit Menggali Potensi Diri yang Tersirat Dalam Dirinya

“Bukankah sudah banyak perubahan yang dilakukan oleh pemuda untuk mengubah negeri ini? Mulai dari sumpah pemuda dan hal lainnya. Apakah kita hanya ingin merasa ‘gelisah’ saja dengan permasalahan pendidikan yang telah kita rasakan? Tanpa melakukan suatu perubahan? Perubahan tidak hanya dapat kita pasrahkan pada pemangku negeri, nyatanya lebih banyak perubahan yang terjadi melalui kalangan masyarakat. Oleh karena itu, sudah siap untuk mengubah ‘kegelisahan’ kita selama ini” -Adit, generasi penerus bangsa.

Menjadi Manusia Seutuhnya Dalam Ekosistem Sekolah Menyenangkan

Dibalik kesiapan peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran di dalam kelas, terdapat pula berbagai perasaan atau emosi yang ia sembunyikan. Menahan rasa bosan, jenuh, lelah, sedih atau bahkan enggan mengekspresikan rasa senang dari kabar gembira yang dibawakan oleh temannya karena pengajar yang tiba – tiba datang. Tampaknya, persoalan tersebut menjadi hal umum namun jarang dibicarakan. Kalau mengekspresikan hal baik seperti rasa senang saja enggan, bagaimana dapat menjadi versi terbaik untuk dirinya sendiri?

Belajar Interaktif Dengan Program Mentor Sebaya Menyenangkan Ala Pak Sujinarto

Penyimpangan yang dilakukan oleh pak Sujinarto bukanlah suatu penyimpangan yang negatif, melainkan berupa perubahan positif yang berdampak baik bagi perkembangan para peserta didik. Salah satu penyimpangan tersebut dilakukan karena beliau mengalami keresahan yang sama mengenai pola pembelajaran daring yang beliau ketahui di beberapa sekolah saat ini. Beliau menyayangkan, bahwa benar masih banyak sekolah yang lebih dominan memberikan materi pembelajaran dengan tugas yang menumpuk tanpa adanya alternatif metode pembelajaran yang lebih efektif.
Pak Sujinarto memaparkan langkah – langkah yang beliau lakukan dalam mengimplementasikan program Mentor Sebaya Menyenangkan. Langkah pertama yang beliau lakukan adalah membentuk tim mentor yang kemudian dilanjutkan dengan memberi challenge terhadap para mentor untuk menjelaskan cara mengerjakan project yang diberikan kepada mentees yaitu teman – temannya.

Buah Keikhlasan Bu Nuri Guru Penyimpang GSM, Menuai Pertemuan Dengan Mas Menteri Nadiem Makarim

Ibu Khoiry Nuria Widyaningrum atau kerap disapa sebagai bu Nuri, merupakan salah satu guru GSM yang juga memiliki pengaruh besar dalam peranannya sebagai guru penyimpang. Beliau mengenal GSM sejak tahun 2017 dan kemudian mulai menerapkan nilai – nilai GSM di sekolahnya. Semangat bu Nuri sebagai guru penyimpang tidak menghambat beliau untuk terus melawan arus demi pendidikan yang lebih baik. Bu Nuri dengan gigih akan terus mengajak banyak guru untuk berdiskusi hingga saling bertukar ide dan gagasan sebagai jalan bersama membenahi pendidikan di Indonesia.

Kebebasan Berinovasi Pak Diyarko Dalam Challenge Kolaborasi Pembelajaran

Beban administratif juga dirasakan oleh Pak Diyarko yang merupakan salah satu guru SMK yang tergabung dalam GSM. Beliau mengajar mata pelajaran sketsa pada jurusan Animasi. Meskipun tetap terbelenggu oleh tugas administratif, pak Diyarko memilih untuk mewujudkan cita-citanya menjadi guru yang merdeka dan memerdekakan anak didiknya. Pak Diyarko tidak takut untuk membuat terobosan-terobosan dalam pembelajaran yang kiranya dapat memanusiakan dan menyenangkan anak didiknya. Beliau menginisiasi kolaborasi Challenge Basic Drawing antar mata pelajaran dengan guru lainnya untuk meringankan bobot tugas yang diberikan bagi peserta didik, serta sebagai salah satu cara mengatasi kejenuhan siswa – siswi nya.

Tetap ‘EKSIS’ Belajar Di masa Pandemi Ala Bu Yuliana Septiasih

Bu Yuliana berinovasi membentuk kegiatan Eksperimen Sederhana Sains (EKSIS) sebagai sarana pembelajaran Sains yang lebih menyenangkan. Melalui praktik tersebut, para murid diajak untuk melakukan eksperimen sederhana dari rumah masing – masing menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitar mereka. Salah satu kegiatan EKSIS yang bu Yuliana lakukan bersama dengan siswa – siswinya adalah mengenai indikator alami asam basa. Pelaksanaan praktik EKSIS 3M ini berbasis Home Science Process Skill (HSPS) yaitu aktivitas pengembangan keterampilan proses sains yang dapat dilakukan di rumah masing – masing peserta didik.

Kisah Pak Aji dalam Berubah, Berbagi, Berkolaborasi bersama GSM

Atas dasar ke-relawanan dan penerapan nilai-nilai GSM dalam berubah, berbagi, dan berkolaborasi, pak Aji membuat kelas pelatihan animasi untuk guru-guru GSM. Banyak guru yang merasa tercerahkan dan mendapatkan inspirasi dari hal yang pak Aji paparkan. Hal ini membuktikan bahwa, satu gerakan kecil, dapat memberikan manfaat dan perubahan yang luas. Memang, berubah bukanlah suatu hal yang sulit, namun berubah akan semakin ringan jika kita lakukan bersama-sama. Maka dari itu, untuk terus konsisten membuat perubahan, kita harus memiliki support system dan wahana untuk berbagi dan berkolaborasi, seperti yang dilakukan oleh pak Krisna Aji Wibowo (Pak Aji) – Guru SD Negeri Panasan, DIY.

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.