GSM

Pendidikan, di saat-saat paling krisis sekalipun, selalu mampu menjadi jalan yang cerah untuk umat manusia.

Indonesia sedang menghadapi berbagai keresahan di tengah wabah Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan. Ancaman dalam bidang kesehatan adalah satu hal, namun gejala-gejala atas dampak negatif lain mulai terlihat, seperti resesi ekonomi hingga kesehatan mental yang mulai diuji. Kendati begitu, selama wabah masih beredar, krisis adalah fenomena sosial yang tidak bisa kita hindari.

Wacana membangun ketangguhan keluarga pun menjadi penting dalam konteks ini. Di tengah imbauan untuk menjaga jarak sosial, keluarga justru jadi kekuatan sosial terbesar untuk menghadapi Covid-19. Sebab, di keluargalah semua bermula dan ruang terkecil itulah yang mampu menangani permasalahan secara konkret.

Adapun guru, dalam suasana yang pelik ini, memiliki kekuatan untuk memimpin dan melakukan perubahan di level akar rumput. Pembelajaran daring memungkinkan guru tidak hanya intens berkomunikasi dengan siswa, namun juga dengan wali siswa. Peluang untuk kolaborasi antarsatuan sosial, yakni sekolah dan keluarga, semakin terbuka lebar.

Sayang, kesempatan pembelajaran daring selama ini salah kaprah, justru memisahkan siswa dari keseharian keluarga. Anak-anak dan orang tua bukannya membangun kedekatan, namun justru dibuat sibuk dengan soal-soal dan materi yang tidak kontekstual. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan masalah baru, bahkan memperburuk hubungan keluarga dan sekolah.

Dengan paradigma yang tepat, school from home tidak hanya sekadar menjadi transfer pengetahuan, namun mampu melahirkan perubahan sosial yang dibutuhkan. Toh, semata-mata mengerjakan soal LKS sudah tidak relevan lagi di situasi seperti ini. Dengan kekuatan dan pengetahuan yang dimiliki, guru sejatinya mampu melampaui hal itu.

Berangkat dari ihwal tersebut, Gerakan Sekolah Menyenangkan mengajak guru-guru Indonesia untuk mengambil peran dalam Kampanye Pendidikan “membangun ketangguhan keluarga di tengah wabah Covid-19 melalui pembelajaran menyenangkan”. Ketika kebijakan tak kunjung tegas, agen-agen pendidikanlah yang harus mulai bergerak, sebab pendidikan, di saat-saat paling krisis sekalipun, selalu mampu menjadi jalan yang cerah untuk umat manusia.

Salam hangat,

Gerakan Sekolah Menyenangkan

#TangguhBersamaKeluarga


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.