Miska, seorang alumnus universitas di Jogja, pertama kali mengenal Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) saat menjadi volunteer pada tahun 2017. Program-program GSM yang humanis dan berfokus pada pendidikan yang menyenangkan membuatnya tergerak untuk terus terlibat hingga tahun 2019. Setelah lulus kuliah, Miska kembali ke kota asalnya, Brebes. Meskipun tidak berlatar belakang pendidikan, Miska terjun ke dunia mengajar, khususnya di TK dan TPQ, menerapkan nilai-nilai yang didapat dari GSM.
Ketika pandemi melanda, Miska tetap aktif mengikuti webinar GSM hingga tahun 2022. Ia menyebarkan ide-ide GSM ke teman-teman dekatnya, berharap dapat membawa perubahan di Brebes. Pada tahun yang sama, pertemuan dengan Pak Ali di Tegal menjadi titik balik penting. Diskusi mereka mengarah pada rencana pembentukan komunitas GSM Brebes dengan tujuan meningkatkan Indeks Pendidikan Masyarakat (IPM) Brebes, yang masih tergolong rendah.
Pak Ali kemudian melanjutkan kegiatannya di Brebes dan mempertemukan Miska dengan calon-calon anggota komunitas lainnya. Dengan semangat bersama, komunitas GSM Brebes resmi berdiri pada tahun 2023, diikuti dengan diadakannya workshop kecil-kecilan. Hingga kini, komunitas ini terus berjalan dengan dukungan dari para leader seperti Bu Romafi, Bu Yandri, dan Pak Salim.
Sebelum mengenal GSM, guru-guru di Brebes masih kurang pengalaman dan banyak yang masih menerapkan gaya pengajaran lama yang kurang relevan dengan kebutuhan zaman sekarang. Selain itu, banyak orang tua di Brebes yang bekerja ke luar negeri, sehingga anak-anak sering kali kurang mendapatkan kasih sayang yang cukup dan cenderung melakukan perbuatan yang kurang pantas.
Akses pendidikan di Brebes juga masih menjadi tantangan besar. Sekolah-sekolah di desa mengalami kesulitan akses, dengan jalan yang rusak dan medan yang sulit, terutama di daerah pegunungan. Hal ini membuat murid-murid terlihat kurang bahagia di sekolah, metode belajar yang monoton membuat mereka bosan, dan banyak yang melampiaskan amarahnya di kelas, menyebabkan berbagai masalah perilaku atau karakter.
Setelah mengenal GSM, banyak perubahan positif yang terjadi di kalangan murid. Mereka tidak hanya menerima materi dengan baik tetapi juga menunjukkan perubahan sikap, adab, dan perilaku yang lebih baik. Pendidikan di Brebes mulai memanusiakan manusia, yaitu dengan guru yang juga menghormati murid, begitupun sebaliknya. Dari segi sikap, para murid menjadi lebih sopan dan saling menghormati, menciptakan lingkungan belajar yang lebih harmonis.
Salah satu perubahan signifikan adalah peningkatan antusiasme murid dalam belajar. Mereka yang sebelumnya kurang bersemangat kini menunjukkan minat yang lebih besar dalam pelajaran. Guru-guru mulai mengadopsi metode pengajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan, seperti menggunakan permainan edukatif dan aktivitas kreatif dalam proses belajar mengajar. Ini tidak hanya membuat murid lebih mudah memahami materi, tetapi juga membuat mereka lebih terlibat secara emosional dan intelektual dalam pembelajaran.
Perubahan lainnya adalah terciptanya hubungan yang lebih erat antara guru dan murid. Guru-guru yang sebelumnya hanya berfokus pada aspek kognitif dan disiplin, kini lebih memperhatikan aspek emosional dan sosial murid. Mereka berusaha memahami latar belakang dan kebutuhan masing-masing murid, serta memberikan dukungan moral yang lebih personal. Hal ini menciptakan suasana sekolah yang lebih inklusif dan ramah, di mana murid merasa dihargai dan didengar.
Bahkan, para orang tua juga merasakan dampak positif dari GSM. Mereka melihat perubahan dalam sikap dan perilaku anak-anak mereka, yang kini lebih sopan, disiplin, dan bersemangat untuk belajar. Orang tua mulai lebih terlibat dalam proses pendidikan anak-anak mereka, menghadiri pertemuan sekolah, dan berpartisipasi dalam kegiatan komunitas. Kolaborasi antara sekolah dan rumah ini semakin memperkuat lingkungan belajar yang positif bagi murid.
Saat ini, komunitas GSM Brebes masih aktif mengikuti acara dan kegiatan dari pusat GSM. Meskipun belum memiliki banyak kegiatan lokal, komunitas ini tetap berusaha aktif di grup dan terus berpartisipasi dalam berbagai program yang diadakan oleh GSM pusat. Harapannya, ke depan komunitas ini bisa lebih mandiri dan mengadakan kegiatan-kegiatan lokal yang dapat memberikan dampak positif lebih besar bagi pendidikan di Brebes.
Dengan semangat yang terus membara, Miska dan rekan-rekannya di GSM Brebes berharap dapat terus menginspirasi dan mengubah wajah pendidikan di Brebes menjadi lebih baik. Mereka yakin bahwa melalui pendidikan yang memanusiakan manusia, masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Brebes bukanlah hal yang mustahil.
Saat ini, komunitas GSM Brebes masih aktif mengikuti acara dan kegiatan dari pusat GSM. Meskipun belum memiliki banyak kegiatan lokal, komunitas ini tetap berusaha aktif di grup dan terus berpartisipasi dalam berbagai program yang diadakan oleh GSM pusat. Harapannya, ke depan komunitas ini bisa lebih mandiri dan mengadakan kegiatan-kegiatan lokal yang dapat memberikan dampak positif lebih besar bagi pendidikan di Brebes.
Dengan semangat yang terus membara, Miska dan rekan-rekannya di GSM Brebes berharap dapat terus menginspirasi dan mengubah wajah pendidikan di Brebes menjadi lebih baik. Mereka yakin bahwa melalui pendidikan yang memanusiakan manusia, masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Brebes bukanlah hal yang mustahil.