GSM

Komunitas Katingan

Profil Komunitas

Komunitas Katingan telah bergabung menjadi bagian dalam GSM semenjak Mei 2023. Pak Adi, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kab. Katingan menyampaikan keresahan beliau ketika pertama kali terjun sebagai birokrat dan menyaksikan langsung permasalahan-permasalahan pendidikan yang dialami oleh guru-guru maupun siswa. Berbekal kegelisahan, Pak Adi kemudian menelusuri sosial media untuk mencari jawaban dan menyaksikan salah satu tayangan orasi dari Founder GSM yang beliau rasa linear dengan tujuan pemecahan permasalahan yang dialami Katingan. Tanpa ragu kemudian Pak Adi memperkenalkan sekaligus mendorong para birokrat di Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan untuk turut menghadirkan GSM secara langsung di Katingan. Kisah titik balik ini yang merupakan fondasi penguat pergerakan komunitas terbaru di GSM untuk terus melakukan yang terbaik bagi guru dan siswa untuk mencapai pendidikan yang memanusiakan manusia. Seperti komunitas GSM daerah lainnya, Komunitas Katingan telah menyelenggarakan berbagai aktivitas untuk mengenal dan menerap GSM. Namun yang menjadi keunikan tersendiri dari Komunitas Katingan adalah, stakeholders yang berkolaborasi bervariasi mulai dari para kepala sekolah, pengawas, maupun guru dari jenjang pendidikan TK, SD, SMP hingga para birokrat daerah Kabupaten Katingan juga turut terlibat. Mereka terintegrasi secara emosional setelah mengalami titik balik, dan saat ini sedang fokus menyebarkan semangat berubah dan sinergi kolaborasi serta sedang memperjuangkan formulasi kebijakan untuk mengimplementasi GSM di seluruh sekolah-sekolah Kabupaten Katingan.

Sebelum Mengenal GSM (titik balik)

Selain keresahan yang dirasakan oleh Pak Adi, Bu Evi seorang pengawas SD turut menambahkan beberapa permasalahan pendidikan yang beliau temukan di lapangan. Salah satu yang paling utama yaitu, bahwa guru-guru terlalu dibebani dengan administrasi. Hal ini menjadi hambatan serius karena mengakibatkan waktu yang seharusnya digunakan untuk perencanaan pembelajaran dan interaksi dengan siswa terbuang percuma. Akibatnya, guru kurang mampu membangun relasi positif dengan siswa didiknya. Bahkan, kerjasama antara pihak sekolah dan orangtua tidak terjalin sehingga sekolah kesannya hanya sebagai “tempat penitipan” saja. Tidak sedikit juga anak-anak yang merasa tidak memiliki teman, menganggap dirinya tidak nyaman di sekolah, dan kurang bahagia dengan rutinitas pembelajaran yang dilaluinya setiap hari. Permasalahan-permasalahan ini menyadarkan penggiat pendidikan seperti Pak Adi dan Bu Evi akan perlunya perbaikan dalam pendekatan pembelajaran yang lebih menarik dan memperhatikan kesejahteraan mental dan emosional siswa secara holistik.

Sesudah Mengenal GSM

Sejak mengenal GSM, Komunitas Katingan melaksanakan transformasi pendidikan yang luar biasa. Para stakeholders perlahan merasakan langsung bagaimana kehadiran GSM mampu merubah mindset mereka dan berbagai permasalahan yang sebelumnya timbul akan perlahan menghilang. Bahkan, kegelisahan seputar penerapan Kurikulum Merdeka pun mulai redup karena GSM terbukti sejalan dan mampu menjadi pijakan bagi para guru untuk secara kreatif memahami kurikulum tersebut. Dalam semangat mengadopsi perubahan ini, Dinas Pendidikan menantang seluruh kepala sekolah dan guru untuk menerapkan GSM sesuai dengan karakteristik unik yang dimiliki masing-masing sekolah. Selanjutnya sebagai langkah ambisius, Dinas Pendidikan telah mengajukan usulan melalui Peraturan Gubernur untuk menerapkan GSM di seluruh sekolah di Kabupaten Katingan. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah setempat dalam mendukung dan menggalakkan perubahan positif di dunia pendidikan menuju lingkungan pembelajaran yang lebih menyenangkan, interaktif, dan inovatif bagi para generasi mendatang.

Agenda Komunitas

  1. Workshop

Berbagai agenda telah dilaksanakan oleh Komunitas Katingan. Agenda pertama yaitu mengundang Founder dan Co-Founder GSM ke Katingan dalam rangka workshop perubahan mindset sebagai wadah pengenalan sekaligus pemantik mengenai GSM. Workshop ini diadakan pada bulan Mei 2023 dan dihadiri oleh jajaran birokrat, termasuk Bupati, Kepala Dinas, pengawas, Kepala Bidang, dan 200+ guru. Workshop perubahan mindset yang dilaksanakan ini diharapkan mampu membuka mata para penggiat pendidikan akan sebuah permasalahan besar di pendidikan yang hanya akan bisa terpecahkan jika seluruh stakeholders bersatu. Selain itu, setelah diadakannya workshop tersebut telah terbentuk Komunitas Katingan secara utuh yang terdiri oleh para guru, pengawas, kepala sekolah, dan birokrat yang memiliki satu tujuan yang ingin dicapai untuk anak-anaknya di sekolah. 

  1. Berbagi Inspirasi

Setelah mempraktikkan GSM di sekolah-sekolahnya, Komunitas Katingan turut memeriahkan series berbagi inspirasi komunitas GSM yang diadakan secara online melalui zoom dengan membagikan kisah inspiratif perjalanan Komunitas Katingan di GSM kepada komunitas-komunitas lain. Berbagi Inspirasi kali ini menghadirkan tiga penggiat pendidikan dari background dan sekolah yang berbeda untuk kemudian bercerita mengenai pengalaman mereka. Selain itu, terdapat diskusi dua arah dengan peserta dari komunitas lain untuk bertukar pikiran mengenai apa saja perubahan yang telah dilakukan, tantangan yang dilalui, hingga cara untuk menghadapinya. Melalui dialog dua arah ini, seluruh komunitas daerah GSM yang terdiri dari berbagai aktor mampu bertukar cerita sekaligus mengajarkan maupun belajar mengenai praktik mengajar dan kisah inspiratif lainnya yang mampu membangun lingkungan belajar yang positif bagi para guru. 

  1. Kunjungan Belajar

Pada bulan Oktober tepatnya tanggal 17-21, Komunitas Katingan berjumlah 42 peserta terdiri oleh birokrat, pengawas, korwil pendidikan, kepala sekolah, dan guru, melakukan kunjungan belajar ke beberapa daerah yaitu, Temanggung (Jateng), Gunung Kidul, dan Sleman-Yogyakarta. Kunjungan ini dilakukan dengan menghadiri beberapa sekolah yang telah menerapkan GSM untuk kemudian merasakan secara langsung atmosfer sekolah GSM dan membandingkan perbedaan sekolah yang menerapkan dengan yang tidak. Kegiatan tersebut juga merupakan wujud nyata dukungan dan komitmen Pemerintah Kabupaten dalam membenahi pendidikan di Katingan. Selain mendapatkan “best practice”, ilmu mengenai implementasi GSM, maupun perluasan jejaring kemitraan, terbentuknya pula persaudaraan yang erat dengan komunitas GSM daerah lainnya dan pengelola GSM. 

  1. Agenda rutin (berbagi di WA)

Komunitas Katingan telah menjalankan agenda rutin yang berfokus pada kolaborasi dan berbagi melalui platform WhatsApp. Dalam kegiatan ini, para guru dan penggiat pendidikan dari berbagai sekolah aktif membagikan informasi terkini serta agenda pembelajaran yang sedang dilaksanakan di masing-masing sekolah. Mereka saling bertukar ide, pengalaman, dan praktik terbaik dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi para siswa. Dengan adanya kolaborasi ini, komunitas bertujuan untuk memperkaya dan memperluas wawasan para pendidik, menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif, serta mendorong pengembangan konsep pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi siswa di wilayah Katingan.

Pak-Adi-1

Pak Adi

*Jika ingin bergabung atau belajar dengan Komunitas Katingan bisa menghubungi leader kami!

Publikasi Artikel

Media Sosial

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.