GSM

Komunitas Kudus

Profil Komunitas

Pada pertengahan tahun 2023, Bu Yuni, seorang pendidik di Kudus, mendapat panggilan dari teman lamanya, Pak Ali, yang telah lama terlibat dalam Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Pak Ali diundang untuk memberikan pelatihan mengenai GSM di beberapa sekolah di Kudus. Pelatihan ini membawa angin segar dan inspirasi baru bagi para guru yang hadir. Dalam kesempatan tersebut, Pak Ali bertemu Bu Yuni dan melihat potensi besar yang dimilikinya dalam menggerakkan komunitas. Ia mengajak Bu Yuni untuk mengumpulkan para guru yang telah mengikuti pelatihan serta guru-guru lain yang aktif bergerak dalam dunia pendidikan.

Bu Yuni, yang dikenal karena semangat dan dedikasinya dalam pendidikan, menerima tantangan ini dengan antusias. Dengan arahan dari Pak Ali, Bu Yuni mulai merekrut guru-guru yang berpotensi dan memasukkan mereka ke dalam komunitas GSM Kudus. Meskipun baru terbentuk, komunitas ini memiliki visi yang jelas: mengintegrasikan nilai-nilai humanistik dalam proses belajar mengajar dan menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan bagi siswa.

Sebelum Mengenal GSM (titik balik)

Sebelum mengenal GSM, para guru di Kudus menghadapi berbagai kendala yang menghambat upaya perbaikan sistem pendidikan. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya partisipasi aktif dari para guru dalam program-program yang tidak diwajibkan. Program seperti GSM sering kali diabaikan jika tidak ada mandat langsung dari sekolah atau dinas pendidikan. Banyak guru lebih fokus pada pekerjaan administrasi dan program-program wajib dari pemerintah. Beban administratif yang berat membuat kegiatan seperti GSM sering kali tidak diprioritaskan.

Guru-guru di Kudus cenderung mengikuti kegiatan yang diwajibkan karena mereka harus tunduk pada aturan dan tenggat waktu yang ketat. Akibatnya, banyak program inovatif yang seharusnya dapat memperkaya proses pembelajaran tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Para guru lebih memprioritaskan tugas-tugas administratif daripada mencoba pendekatan baru yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Sesudah Mengenal GSM

Setelah mengenal GSM, beberapa guru di Kudus mulai menerapkan praktik-praktik baik yang menyenangkan dalam pembelajaran mereka. Meskipun belum semua guru bisa sepenuhnya menerapkan nilai-nilai GSM, ada peningkatan yang signifikan. 

Setelah mengenal GSM, perubahan positif mulai tampak di antara para guru di Kudus. GSM memperkenalkan pendekatan yang berfokus pada pembelajaran yang humanistik, yang menempatkan siswa sebagai pusat dari proses pendidikan. Beberapa guru mulai menerapkan praktik-praktik baik yang menyenangkan dalam pembelajaran mereka. Meskipun belum semua guru bisa sepenuhnya menerapkan nilai-nilai GSM, tetapi tetap ada perubahan-perubahan yang terjadi. Para guru mulai menyadari pentingnya pembelajaran yang humanistik dan mulai mencoba mengintegrasikannya dalam kelas mereka.

Materi yang disampaikan dalam GSM mulai diterapkan, meskipun tingkat penerapannya bervariasi tergantung pada kondisi masing-masing guru dan sekolah. Para guru mulai menyadari pentingnya pembelajaran yang tidak hanya fokus pada transfer pengetahuan tetapi juga pengembangan karakter dan keterampilan siswa.

Guru-guru yang sebelumnya merasa terbebani dengan tugas-tugas administratif kini mulai melihat nilai dari pendidikan yang berfokus pada siswa. Mereka mulai menciptakan lingkungan kelas yang lebih menarik dan interaktif, serta lebih terbuka dalam menerima masukan dari siswa. Perubahan ini tidak hanya berdampak pada kualitas pembelajaran tetapi juga meningkatkan motivasi dan kebahagiaan siswa dalam belajar.

Agenda Komunitas

Bu Yuni menyadari bahwa untuk menggerakkan komunitas GSM Kudus, diperlukan dorongan lebih dari segi keilmuan dan kegiatan. Komunitas perlu dihidupkan dengan agenda yang teratur dan dukungan dari GSM Pusat. Targetnya adalah mengadakan kegiatan berbagi pengalaman seperti yang dilakukan GSM Pusat, sehingga para guru bisa terus belajar dan menginspirasi satu sama lain.

Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan komitmen dan dukungan dari berbagai pihak. Jika program GSM bisa diwajibkan dan didukung dengan insentif finansial, diharapkan akan lebih banyak guru yang tertarik untuk berpartisipasi. Selain itu, penting juga untuk terus mengedukasi para guru mengenai pentingnya pendidikan yang humanistik dan berfokus pada murid, sehingga mereka dapat memahami manfaat jangka panjang dari program ini.

Dengan semangat dan dedikasi Bu Yuni serta dukungan dari rekan-rekannya, komunitas GSM Kudus diharapkan bisa terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan di Kudus. Perjalanan ini mungkin tidak mudah, tetapi dengan kerjasama dan komitmen, perubahan positif akan dapat diwujudkan.

Bu Yuni

Sri Yuni Karnawati, S.Pt., S.Pd.Bio., M.Pd.

*Jika ingin bergabung atau belajar dengan Komunitas Kudus bisa menghubungi leader kami!

Publikasi Artikel

Media Sosial

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.