GSM

Komunitas Pekalongan Raya

Profil Komunitas

Tanggal 16 Mei 2023 merupakan hari bersejarah komunitas Pekalongan Raya yang resmi terbentuk. Nama “Pekalongan Raya” memiliki arti bahwa komunitas ini merangkul empat daerah sekaligus yaitu: Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang. Riyanto yang saat ini menjadi ketua Komunitas Pekalongan Raya mendapat informasi mengenai GSM ketika mengikuti Ngkaji Pendidikan secara daring dan ikut berbagi komunitas Jawa Tengah yang diisi oleh Peni sebagai pegiat komunitas GSM Jawa Tengah. Tidak sampai disitu, rasa penasarannya membawa Riyanto untuk mengikuti workshop yang saat itu diadakan di SMK 4 dengan narasumber leader komunitas GSM Jawa Tengah, yaitu Ali Sodikin. Kemudian Riyanto dan Ali mengobrol, bahwa telah ada guru Pekalongan yang juga menghubungi Ali, bernama Arifin. Maka disambungkanlah Riyanto dengan Arifin. Dengan inisiatifnya, mereka membentuk grup WhatsApp dan mengumpulkan teman-teman guru lainnya. Antusias guru-guru Pekalongan semakin banyak untuk bergabung dalam group. Dalam kurun waktu kurang dari satu minggu, anggota grup telah mencapai  80 anggota. Mereka pun mengadakan perjumpaan kopdar sekaligus sebagai pertemuan terbentuknya komunitas GSM Pekalongan Raya. Kopdar tersebut dihadiri oleh Ali dan Kabid PTK (Pendidik Tenaga Kependidikan) Dinas Pendidikan.


Antusias peserta setiap kegiatan Komunitas GSM Pekalongan Raya selalu banyak, karena komunitas selalu melakukan pendekatan ke Dinas Pendidikan Pekalongan dan mendapat dukungan. Meskipun tidak ada anggaran dana untuk komunitas, tetapi Dinas Pendidikan Pekalongan selalu mendorong komunitas untuk bertumbuh dan siap menghadirkan guru-guru untuk datang ke acara Komunitas GSM Pekalongan Raya seperti seminar maupun workshop. Ali sebagai pegiat GSM berharap, Pekalongan dapat menjadi role model komunitas GSM lain di Jawa Tengah karena baru terbentuk tetapi antusiasnya sudah sangat masif.

Sebelum Mengenal GSM (titik balik)

Riyanto berkontribusi pada program Guru Penggerak dan mengerti filosofi Ki Hajar Dewantoro merasa tertampar karena ia menjadi salah satu guru di sekolahnya yang galak dan ditakuti oleh murid-muridnya. Ia merasa bersalah selama ini menjadi guru. Ditambah rasa kegundahan pun muncul, apabila program Guru Penggerak telah berakhir, hendak belajar kemana lagi. Begitupun yang dialami Arifin ketika menjalani rutinitas berangkat sekolah, ia  merasakan hawa malas karena membayangkan permasalahan di kelas dan menghadapi siswa-siswanya yang nakal.

Sesudah Mengenal GSM

Mendalami GSM, Riyanto merasa di jalan yang benar karena memahami cara menjadi guru yang memanusiakan. Hal yang telah dilakukan Riyanto bagaimana mengurangi marah-marah di depan kelas dan tidak lupa setelah mengajar, ia memeluk satu persatu muridnya serta mengajak berdialog dengan circle time. Belajar dari GSM, Riyanto telah menemukan kebahagiaan menjadi seorang guru dan menjadi titik baliknya. Demikian pula yang dirasakan Arifin, ia memiliki keberanian dan bisa memahami anak sesuai dengan kodratnya. Apabila ada anak nakal, seorang guru harus mengetahui alasan atau apa yang melatarbelakangi anak menjadi nakal. Mungkin faktor dari rumah yang emosi serta pelampiasannya  terbawa di sekolah atau karena teman-teman sekitarnya, sehingga anak dapat tertangani dengan baik. 

Agenda Komunitas

  • Rahatan

Rahatan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan satu bulan sekali. Kegiatan tersebut memfasilitasi guru-guru Pekalongan Raya untuk belajar bersama dengan tema isu yang berbeda -beda setiap bulannya. Tema yang sudah diangkat seperti bullying, menumbuhkan cinta di sekolah, dan lain sebagainya. Materi ini mengandung nilai-nilai yang pernah disampaikan oleh Rizal dan Novi selaku Founder dan Co-Founder GSM yang kemudian dibagikan kembali oleh anggota yang sudah mendalaminya dan dibagikan. Tantangan dalam kegiatan Rahatan adalah bagaimana anggota-anggota dapat meluangkan waktunya untuk hadir dan rutin mengikuti setiap bulan.

  • Capacity Building

Salah satu cara merawat komunitas menurut komunitas GSM Pekalongan Raya adalah dengan melakukan capacity building terkhusus untuk pengurus. Kegiatan ini wujud dari implementasi nilai yang disampaikan GSM yakni moralitas komunitas. Telah dilaksanakan sebanyak tiga kali, di antara rangkaian kegiatannya adalah membahas ide pembaharuan, timeline dan agenda program-program kedepan serta sharing refleksi. Tujuan capacity building untuk mempererat komunitas Pekalongan Raya.

  • Cross Teaching

Mengajar atau mendidik lintas jenjang merupakan kegiatan yang paling banyak diminati di Komunitas GSM Pekalongan Raya, sebagai contoh, Arifin guru SMP mengajar lintas jenjang di SD Kuripan Lor, Semarang. Tujuan kegiatan ini agar guru-guru atau pengajar tidak hanya memahami anak-anak di jenjang yang mera ajarkan, melainkan dapat merasakan proses memahami anak di jenjang lain. Selain guru, mahasiswa juga pernah terlibat mengajar di SD maupun di SMK yang telah bekerja sama dengan Komunitas GSM Pekalongan Raya.  

  • Workshop atau Seminar

Kegiatan workshop ataupun seminar juga turut sebagai agenda rutin yang sudah memiliki timeline tersendiri. Mentor yang diundang adalah mentor-mentor GSM dari luar kota seperti Ali, Iwan dan lima pandawa mentor GSM Jawa Tengah. . 

  • Agenda Rutin GSM

Tidak hanya kegiatan secara luring, terdapat kegiatan kondisional secara daringyang rutin dilakukan. Riyanto maupun guru-guru lain selalu membagikan praktik baik yang telah dilakukan di grup WhatsApp.

Pak Riyanto

Pak Riyanto

*Jika ingin bergabung atau belajar dengan Komunitas Pekalongan Raya bisa menghubungi leader kami!

Publikasi Artikel

Media Sosial

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.