Komunitas GSM Wonosobo menjadi bagian dari Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) pada tahun 2023. Titik awal bergabungnya Komunitas GSM Wonosobo bermula ketika digelarnya acara “Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran” di Solo pada hari Minggu, 20 Oktober 2023 yang turut dihadiri oleh sekitar 6.500 Guru Penggerak dari seluruh Provinsi Jawa Tengah. Acara tersebut mengundang Muhammad Nur Rizal, founder GSM, sebagai pembicara utama yang membawakan tema “Pendidikan yang Memanusiakan Siswa”. Topik penting yang ingin digarisbawahi adalah bagaimana mengedepankan semangat perubahan dalam paradigma pendidikan Indonesia dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Sejak acara tersebut dilaksanakan, banyak komunitas baru di Jawa Tengah yang mulai bergabung ke GSM, termasuk Komunitas GSM Wonosobo. Dalam hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Wonosobo, Drs. Tono Prihatono siap mewadahi dan mendukung terbentuknya GSM di Wonosobo. Oleh karenanya, pada tanggal 18 hingga 21 Desember 2023, diselenggarakan pelatihan yang didanai oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dengan tujuan mengajak para guru untuk lebih mengenal atau mendalami informasi seputar GSM. Usrotun Hasanah, Ketua Komunitas GSM Wonosobo sekaligus Kepala Sekolah SD Negeri 1 Sendangsari menyampaikan bahwa ia mengetahui eksistensi GSM ketika sedang membuka media sosial dan menemukan video orasi di salah satu akun komunitas GSM. Setelah menyimak dengan saksama, Usrotun merasa mendapatkan jawaban atas segala keresahannya dalam dunia pendidikan. Saat itu, Usrotun berharap dapat segera bergabung dengan GSM. Namun, ketika ia mencoba menghubungi admin yang ada di akun tersebut, Usrotun tidak langsung mendapatkan respons. Hingga akhirnya pada tanggal 22 Oktober 2023, Usrotun mencoba menghubungi kembali admin GSM dan saat itu juga langsung mendapatkan respons. Setelah berkomunikasi secara intens dengan para leader GSM Jawa Tengah, Usrotun memberanikan diri membentuk Komunitas GSM Wonosobo. Hingga saat dilaksanakannya pelatihan bersama GSM, anggota Komunitas GSM Wonosobo telah mencapai kurang lebih 150 orang. Namun, rata-rata anggota masih pasif. Usrotun berharap setelah selesai pelatihan, anggota Komunitas GSM Wonosobo semakin bertambah dan lebih aktif dalam komunitas.
Salah satu keresahan yang dirasakan oleh Usrotun bermula ketika ada salah satu murid di sekolahnya masuk ke ruang guru untuk menanyakan pelajaran yang belum ia pahami. Namun, bukannya mendapat penjelasan, murid tersebut justru dimarahi oleh gurunya. Sejak saat itulah, Usrotun semakin memiliki tekad kuat untuk membawa perubahan atas pola pikir para guru agar lebih memanusiakan manusia. Selain itu, Usrotun juga menambahkan bahwa saat ini masih banyak guru yang memiliki pola pikir fixed mindset dengan metode pembelajaran yang konvensional. Mereka belum terbuka dengan perkembangan dan perubahan baru untuk menciptakan hubungan harmonis antara guru dengan murid.
Pada dasarnya, SD Negeri 1 Sendangsari sudah mengimplementasikan budaya positif yang diterapkan oleh GSM. Salah satunya, yaitu berkaitan dengan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun). Setiap pagi, Usrotun bersama guru-guru di sekolahnya menyambut murid-muridnya di depan pintu gerbang untuk menciptakan dialog aktif interaktif antara guru dengan murid. Selama kegiatan tersebut, Usrotun berusaha mengenal murid-muridnya dari kelas 1 hingga 6 SD. Satu per satu ia menyapa muridnya untuk sekadar menanyakan kabar. Menurut Usrotun, kebiasaan kecil tersebut jika dilakukan secara konsisten dapat membawa perubahan positif pada terjalinnya hubungan yang akrab antara guru dengan murid. Budaya positif lainnya yang sudah dilakukan di SD Negeri 1 Sendangsari adalah circle time dengan tema tertentu, meskipun belum semua kelas melaksanakannya. Usrotun sebagai kepala sekolah berharap setelah guru-guru di sekolahnya mengenal GSM, mereka dapat mengubah pola pikir atas kesadaran mereka sendiri sehingga sedikit demi sedikit dapat terbangun ekosistem sekolah yang lebih baik dan menyenangkan.
Agenda Komunitas GSM Wonosobo yang sudah dilakukan adalah beberapa anggota mengikuti pelatihan bersama GSM pada tanggal 18 hingga 21 Desember 2023. Pada kegiatan tersebut, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo mengundang founder, co-founder, serta tim pusat GSM. Sedikit banyak Usrotun ikut andil dalam kegiatan tersebut karena sebelumnya ia sempat menyampaikan idenya kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo untuk mengajak para guru di Kabupaten Wonosobo belajar bersama GSM melalui pelatihan-pelatihan maupun studi banding ke sekolah-sekolah yang telah menerapkan konsep GSM. Pelatihan ini melibatkan kepala sekolah dan guru-guru terpilih. Ke depan, Usrotun berharap kegiatan pelatihan semacam ini dapat memberikan inspirasi kepada guru-guru lain untuk berpartisipasi aktif dalam Komunitas GSM Wonosobo. Selain itu, kegiatan pelatihan diharapkan mampu menjadi wadah untuk mengumpulkan para guru agar dapat bersama-sama menciptakan Komunitas GSM Wonosobo demi terbangunnya lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, serta menyenangkan.