Mungkin kita sudah saling mengetahui bahwa membaca membawa dampak yang positif bagi siswa. Salah satunya adalah memperkaya perbendaharaan kata siswa. Dampak lainnya yaitu bisa meningkatkan kreativitas siswa (Pradana, 2020). Jika siswa memiliki minat membaca yang tinggi hal itu bisa berdampak positif terhadap kemampuan pemahamannya (Fitria, 2019). Meskipun ada beberapa jenis pemahaman menurut Kintsch (1980), secara umum pemahaman dijelaskan sebagai kemampuan memaknai serta mengevaluasi kata dan kalimat bukan hanya mengerti saja (Kintsch, W., & Kintsch, E. (2005). Dengan kata lain, siswa mampu memahami dan mengelaborasi kalimat yang dibacanya jika dia memiliki pemahaman yang baik. Akan tetapi, PR kita sebagai pendidik kadang berada di awal yaitu bagaimana cara meningkatkan minat baca siswa? Mungkin cara berikut bisa sedikit memberi kita inspirasi.
Sebelum itu, mari kita lihat judul terlebih dahulu. Apa yang ada di pikiran kita saat mendengar kata Tirai Jendela Literasi? Apakah semacam tirai di rumah? Apakah kumpulan buku yang dijadikan tirai? Bukan, jawabannya adalah Tirai Jendela Literasi hanya semacam teknik yang digunakan salah satu guru di SD Mangunan, Yogyakarta, Bu Nisem. Teknik ini beliau gunakan untuk memotivasi para siswanya untuk gemar membaca. Caranya bagaimana? Berikut langkah penerapan yang dilakukan Bu Nisem:
- Awalnya memang tidak mudah untuk memantik minat membaca siswa, harus diberi bacaan yang sangat seru bagi mereka sehingga timbul keinginan untuk lebih banyak membaca.
- Setelah makin banyak dan makin tinggi minat baca siswa, barulah Bu Nisem menggunakannya sebagai reward.
- Siswa yang mampu mengerjakan dan menyelesaikan tugas lebih awal akan diberi reward membaca buku apa saja.
- Setelah itu siswa membuat tirai dari kertas warna dan benang yang berisi judul-judul buku yang telah dibaca. Semakin banyak tirai yang terkumpul dan judul buku yang terbaca, maka guru akan mengetahui sudah sebanyak apa siswa membaca.
Kegiatan membaca tersebut bisa dilakukan kapan saja di luar jam pelajaran. Teknik Tirai Jendela Literasi ini bisa diterapkan untuk siswa di semua jenjang pendidikan dengan catatan siswa sudah bisa membaca. Bentuk tirai pun bebas bisa disesuaikan dengan kreativitas siswa.
(contoh Tirai Jendela Literasi di SD Mangunan)
Lalu apa manfaat yang didapat? Menurut Bu Nisem, berikut beberapa manfaat dari penerapan Tirai Jendela Literasi:
- Minat membaca siswa meningkat.
- Siswa jadi memiliki pengetahuan di luar apa yang diajarkan di kelas oleh guru.
- Tidak menutup kemungkinan juga ini bisa membuka kesadaran akan minat dan bakat siswa kedepannya.
Pembuatan Tirai Jendela Literasi ini juga bisa memberikan kebanggaan tersendiri kepada siswa serta motivasi bagi siswa lain. Semakin banyak siswa yang berusaha memenuhi tirainya, semakin banyak siswa yang memiliki kemungkinan punya pemahaman tinggi. Mari kita bersama mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan mengajak siswa kita untuk gemar membaca.
Sumber:
Fitria, W. (2019). Reading Interest and Reading Comprehension: A Correlational Study. Journal
Educative: Journal of Educational Studies, 4(1), 95.
Kintsch, W. (1980). Learning from text, levels of comprehension, or: Why anyone would read a story
anyway. Poetics, 9(1-3), 87-98.
Kintsch, W., & Kintsch, E. (2005). Comprehension (pp. 89-110). Routledge.
Pradana, F. A. P. (2020). Pengaruh budaya literasi sekolah melalui pemanfaatan sudut Baca terhadap
minat membaca Siswa di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 2(1), 81-85.
Disusun oleh: Sekar Juang A.P
0 Comments