GSM

Gambar 1. Pembelajaran Di Kelas

Pembelajaran adalah aspek yang penting dalam dunia pendidikan kita saat ini. Hampir tak terhitung beberapa jumlah kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah hanya untuk mampu membuat pendidikan menjadi lebih baik yang terukur secara real dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tetapi aspek lain yang tidak kalah penting dalam dunia pendidikan adalah bagaimana cara agar sekolah – sekolah yang menerima kurikulum merdeka sebagai salah satu acuan pelaksanaan itu tidak merasa kaget atau tidak siap dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Caranya adalah dengan membangun budaya sekolah.

Dengan menerapkan budaya sekolah, maka yang terjadi nantinya adalah lingkungan sekolah akan berubah menjadi lebih kondusif sehingga hal ini nantinya akan disinyalir dapat meningkatkan kualitas pendidikan kita. Hal ini dikarenakan visi dan misi sekolah dapat berjalan dengan baik sebab terwujudnya keoptimalan kinerja civitas sekolah baik guru, kepala sekolah, karyawan, dan siswa sehingga hasil peran yang dilakukan oleh masing – masing status sosial mengakibatkan hasil yang sangat diharapkan dan memuaskan. Dengan kata lain, jika anak – anak berhasil belajar dengan optimal dan kasmaran dalam hal belajar maka sudah dipastikan bahwa sekolah tersebut memiliki kultur yang menyenangkan dan berhamba pada anak.

Gambar 2. Sekolah Menyenangkan

Selain itu, ciri – ciri sekolah yang biasanya memiliki kultur yang menyenangkan menurut salah seorang peneliti yaitu Kamdi biasanya memiliki fokus pada pengembangan kemampuan intelektual anak yang tidak hanya disusun melalui transfer of knowledge dari guru itu sendiri tetapi disusun berdasarkan secara sosial dan kultural yang memang bertujuan untuk menciptakan tingkat pemikiran dan penalaran yang kritis dalam diri siswa. Serta selain itu, manfaat yang diperoleh dari penerapan kultur yang menyenangkan ini adalah anak – anak akan berhasil dalam mengarungi kehidupan dalam masyarakat karena pengetahuan mereka terkonstruksi tidak hanya dari proses transfer of knowledge saja tetapi melalui basis – basis sosial dan kultural yang disusun melalui pembelajaran berkolaborasi yang melibatkan antar berbagai elemen dalam tri konsentris pendidikan.

Selain itu, lewat hasil penelitian yang diterbitkan tahun 1996 oleh Goldsmith menyebutkan bahwa ciri – ciri sekolah menyenangkan juga adalah terdapat budaya di mana pendidik berhasil menumbuhkan pembelajaran yang berbasis kepada 3 kodrat manusia. Pendidik menumbuhkan suasana tersebut dengan berbagai cara. Misalnya saja dapat dengan menumbuhkan suasana dialogis serta kesetaraan perlakuan kepada seluruh siswa. Proses pembelajaran dibuat berasaskan kesetaraan dalam hal potensi, pendapat dan tidak ada perlakuan diskriminasi antar satu siswa dengan siswa lainnya. Sehingga hal ini mendorong siswa untuk lebih berani mengeksplor dirinya dan menunjukkan kepada semua orang terkait dengan potensi yang dimilikinya dan tentunya beragam dari orang lain yang ada di sekitarnya.

Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh Gerakan Sekolah Menyenangkan yang juga menekankan agar guru – guru yang tergabung dalam Gerakan Sekolah Menyenangkan untuk membuat sekolah layaknya taman yang mampu memberikan suasana pembelajaran yang positif dan menyenangkan. Hal ini dilakukan dengan 4 area perubahan yang dimiliki oleh GSM yaitu membuat lingkungan positif dan etis dalam sekolah, membuat pembelajaran terasa berbasis penalaran , dan membangun social emotional learning yang baik serta membangun kolaborasi dengan siswa, orang tua, dan masyarakat dalam pembelajaran sehingga terciptalah secara utuh kodrat manusia yaitu rasa ingin tahu, imajinasi siswa, dan potensi yang siswa beragam.

Salam Berubah, Berbagi, dan Berkolaborasi

Penulis: I Putu Wisnu Saputra

Editor: Nida Khairunnisaa


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.