GSM

Sebagai seorang guru, kita menyadari bahwa hidup bukanlah sekadar rentetan waktu yang dilewati, tetapi sebuah panggung tempat kita memainkan peran penting. Setiap tindakan, setiap kata yang kita keluarkan, memiliki potensi untuk membentuk kehidupan orang lain. Sebab, bagaimanapun kecilnya perbuatan, ia bisa menjadi benih yang tumbuh menjadi kebaikan yang tak terbatas (investasi akhirat).

Dalam keseharian, kita mengajarkan kepada anak didik bahwa hidup memiliki makna ketika kita berbagi apa pun, sekecil apa pun, atau sekadar praktik baik yang pernah kita lakukan di dalam sebuah komunitas. Tidak hanya tentang pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai kehidupan. Kita bukan hanya melewati hidup ini sekali, tetapi kita membangun makna dengan setiap tindakan kita. Ini seperti memberi warna pada kanvas yang kita sebut makna hidup.

Tujuan hidup kita bukan semata-mata untuk mencapai kesuksesan pribadi, melainkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Sebuah kehidupan yang bermakna adalah ketika kita menjadi sumber inspirasi dan kebaikan bagi sesama. Ketika kita melihat bahwa kebahagiaan orang lain juga merupakan bagian dari kebahagiaan kita sendiri, di situlah kita mencapai tangga level transendental.

Saya pribadi mengajak teman-teman guru di komunitas GSM untuk melihat hidup sebagai kesempatan untuk berbuat baik, memberi arti pada orang lain, dan menciptakan ikatan yang kuat di antara kita. Sebab, sekalinya kita berarti bagi orang lain, sesudahnya kita tidak hanya hidup dalam ingatan, tetapi juga dalam jejak kebaikan yang tak terhapuskan. Itulah makna sejati dari hidup, bukan sekadar untuk diri sendiri, melainkan untuk mengukir cerita kebaikan yang abadi.

Mari berbagi, mari bermakna bagi diri dan orang lain.

Penulis: Ali Shodikin (Leader Komunitas GSM Jateng)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.