Penciptaan lingkungan positif di sekolah salah satunya dapat diciptakan lewat kehadiran teman sebaya. Peran teman sama pentingnya dengan guru dalam mempengaruhi kesejahteraan siswa. Terlebih siswa lebih banyak membangun interaksi dengan temannya dibandingkan dengan guru saat di sekolah sehingga perilaku teman akan sangat mempengaruhi kondisi seorang siswa. Salah satu kegiatan GSM dalam memaksimalkan peran teman sebaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang positif adalah melalui buddy program. Buddy program merupakan salah satu kegiatan GSM yang sudah cukup banyak diterapkan di sekolah-sekolah baik dari jenjang SD maupun SMK. Pada dasarnya, kegiatan ini mendorong siswa untuk saling membantu satu sama lain baik antarteman sebaya maupun antara siswa yang lebih tua dengan yang lebih muda. Selain ditujukan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, Buddy Program juga bermanfaat meningkatkan sikap empatik siswa dan kemampuan sosialnya.
Salah satu bentuk buddy program yang sudah diterapkan guru GSM adalah peer mentoring atau yang biasa dikenal dengan tutor sebaya. Kegiatan tutor sebaya ini sudah berhasil membawa dampak positif pada perkembangan siswa-siswa Pak Diyarko, guru mata pelajaran sketsa SMK N 11 Semarang. Pak Diyarko sudah menerapkan kegiatan tutor sebaya baik pada siswa kelas sepuluh, sebelas, maupun dua belas. Kegiatan ini memungkinkan siswa-siswa yang sudah lebih menguasai satu kompetensi tertentu untuk mengajari siswa-siswa lain yang ingin mengembangkan dirinya di bidang yang sama. Siswa yang berperan sebagai tutor bisa merupakan kakak kelas maupun teman sekelas. Kegiatan tutor sebaya ini selain mampu meningkatkan keterampilan siswa juga dapat sekaligus mengasah sikap empati dan tenggang rasa.
Lalu seperti apa langkah yang dilakukan Pak Diyarko dalam menerapkan kegiatan budy program melalui tutor sebaya ini? Berikut penjabarannya :
- Salah satu langkah awal yang dilakukan pak Diyarko adalah melibatkan beberapa anak untuk mengikuti pelatihan. Saat itu, pelatihan yang diikuti beberapa siswa Pak Diyarko diselenggarakan oleh Balai Diklat Industri. Tidak harus mengikuti pelatihan, namun apabila ada siswa yang memang unggul dalam skill tertentu, mereka dipersilakan berbagi ilmu pada teman-temannya
- Setelah itu, Para siswa yang sudah siap menjadi mentor dibuatkan grup Whatsapp khusus mentoring yang diisi oleh para siswa yang ingin menjadi mentee (peserta yang diajari oleh mentor). Para mentor juga dapat berasal dari kakak kelas seperti kelas 12 akan mementori kelas 11, kelas 11 mementori kelas 10, dan siswa kelas 10 juga dapat saling mementori satu sama lain
- Setelah dikumpulkan dalam satu grup, Para siswa akan merundingkan jadwal mentoring. Jadwalnya sendiri juga disesuaikan dengan waktu luang mentor dan mentee.
Para peserta di grup mentoring saling berdiskusi dan berkoordinasi untuk pelaksanaan mentoring
- Setelah proses tutor sebaya dilakukan antara mentor dan mentee, tahap selanjutnya dapat bervariasi. Di satu kelas, Pak Diyarko mendorong siswa-siswanya yang sudah mendapat ilmu dari para mentor untuk berkelompok dan mempraktekkan ilmu yang didapatnya dengan membuat sebuah project seperti film animasi. Sementara itu, pada siswa kelas sepuluh, Pak Diyarko menerapkan program tutor sebaya dengan sedikit berbeda. Pada awalnya, Pak Diyarko hanya menunjuk 2 orang siswa untuk menjadi mentor. Kedua siswa tersebut masing-masing akan mementori 3 siswa lain. Ketiga siswa tersebut kemudian akan menjadi mentor untuk 3 orang lagi, dan seterusnya sehingga semakin banyak siswa yang dapat saling mementori dan berbagi ilmu.
Kegiatan buddy program melalui tutor sebaya di kelas Pak Diyarko
Pak Diyarko mengatakan bahwa kegiatan tutor sebaya ini memberikan banyak manfaat bagi para siswa maupun guru, diantaranya :
- Kompetensi siswa di bidang animasi bisa cepat dicapai sesuai dengan kebutuhan siswa
- Sikap dan perilaku empati terus terbentuk. Bahkan ada sebuah kesadaran diri dari siswa bahwa ilmu akan lebih bermanfaat apabila mampu ia sebarkan
- Guru merasakan kebahagiaan tersendiri dengan melihat para siswanya bisa saling berbagi dan berempati satu sama lain
Contoh project hasil dari program tutor sebaya para siswa SMK N 11 Semarang
Ditulis oleh : Luthfiasari Sekar Fatimah
Sumber gambar : Dokumentasi pribadi Pak Diyarko
0 Comments