Lingkungan kelas yang kondusif adalah salah satu kebutuhan pokok dalam proses pembelajaran. Sebagian besar waktu siswa lebih banyak dihabiskan di ruang kelas dibandingkan di ruang belajar yang lain. Semua warga sekolah adalah agen yang bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan kondusif. Melalui pengertian dan tantangan guru juga memiliki kesempatan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih peka kepada lingkungan belajar mereka. Dari kepekaan mereka terhadap ruang kelas mereka akan berdampak besar pada kebiasaan mereka selanjutnya.
Salah satu contoh yang bisa kita ambil adalah pengalaman Ibu Dhian dan siswa-siswi beliau yang masih duduk di kelas lima Sekolah Dasar. Karena terbatasnya ruang kelas saat Ujian Sekolah kelas enam, ruang kelas beliau harus berpindah ke gudang sebagai ruang kelas sementara. Sudah menjadi rahasia umum bagaimana kondisi sebuah gudang, yang pasti tidak kondisi untuk belajar karena kotor, banyak barang tidak terpakai, dan pastinya membuat tidak nyaman. Kondisi tersebut justru dimanfaatkan oleh Ibu Dhian sebagai sebuah tantangan bagi beliau dan siswanya. Beliau pun berinisiatif memberikan tangan kepada siswa untuk mengubah gudang menjadi tempat belajar yang kondusif dan nyaman untuk belajar.
Keterampilan : Kolaborasi, peka terhadap lingkungan
Jenjang : Sekolah Dasar
Langkah :
- Guru mengajak siswa untuk memperhatikan lingkungan kelas dan meminta siswa untuk menemukan bagaimana kondisi kelas.
- Setelah siswa menemukan gambaran kondisi kelas, guru mengajak siswa untuk merenungkan apa yang harus mereka lakukan.
- Berdasarkan hasil refleksi siswa, guru memberikan tantangan kepada siswa untuk mengubah kondisi kelas menjadi kondusif.
- Guru memberikan ruang dan waktu kepada siswa untuk menyelesaikan tantangan tersebut.
- Guru bertugas untuk mengawasi jalannya kegiatan tanpa membatasi kreatifitas siswa.
Berdasarkan pengalaman ibu Dhian tersebut, siswa siswi beliau menjadi tertantang untuk mengubah kelas menjadi sangat menarik dan berbeda dengan kelas yang lain. Bahkan siswa siswi beliau justru enggan untuk kembali ke kelas utama yang sebelumnya mereka pakai. Serta dengan memberikan siswa ruang dan waktu, siswa menjadi kretaif dan peka terhadap apa yang mereka butuhkan.
0 Comments