Lingkungan sekolah dan rumah tentu mempunyai konektivitas dalam membentuk karakter, makna belajar, serta pengalaman belajar yang tak terlupakan bagi para siswa – siswinya. Lebih dari itu, komunikasi yang terjalin antara guru di sekolah dengan orang tua di rumah juga berpengaruh terhadap kemajuan belajar yang diterapkan pada anak. Komunikasi rutin yang dilakukan antara para orang tua dengan guru – guru atau pihak sekolah bukan berarti menjadi kesempatan anaknya akan lebih diperhatikan daripada dengan murid lainnya. Melainkan, sebagai cara guru dan orang tua untuk saling memahami perkembangan anaknya antara di sekolah dan di rumah.
Terlebih, pandemi saat ini mengharuskan siswa – siswi untuk belajar dari rumah. Sudah seharusnya komunikasi yang terjalin antara guru dan orang tua menjadi lebih intens. Dikarenakan, minimnya pertemuan secara langsung antara murid dengan gurunya. Selain itu perubahan jadwal dan cara belajar anak – anaknya juga memerlukan kesiapan serta koneksi yang kuat antara orang tua dan guru. Komunikasi yang baik antara orang tua dan pihak sekolah mampu untuk meningkatkan peluang siswa – siswi terhadap minat dan pengalaman belajar anak – anaknya. Selain itu, hal tersebut juga meningkatkan pengamatan terhadap kepekaan orang tua dan guru mengenai perkembangan emosi anak – anaknya.
Salah satu cara GSM untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran jarak jauh adalah melalui praktik project yang dilakukan di rumah. Berbagai guru yang terlibat dalam GSM sudah menerapkan cara tersebut bagi siswa – siswinya. Untuk menjalankan hal tersebut dengan baik, tentunya diperlukan komunikasi antara orang tua dengan guru – guru. Termasuk, salah satunya adalah bu Yuli yang memberikan praktik kegiatan ‘Sabtu Seru’ bagi murid – muridnya yang berada di sekolah dasar. Meskipun banyak rintangan yang dialaminya selama praktik pembelajaran di masa pandemi, ia tetap berusaha untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa – siswinya.
Kegiatan Sabtu Seru yang diadakan bu Yuli bagi siswa – siswinya berisi tantangan bersama dengan keluarga. Hal ini diharapkan dapat menghidupkan suasana keharmonisan keluarga sebagai salah satu pendukung keberhasilan belajar murid – murid. Salah satu kegiatan yang dilakukan berupa cerita bersama ayah yang disisipkan dengan dokumentasi foto terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan ini juga bisa menjadi ide refreshing anak – anak bersama dengan keluarganya, meskipun hanya dilakukan di rumah. Keseruan yang tercipta antara anak – anak dan orang tuanya juga menjadi sebuah cerita masa kecil yang berharga.
Termasuk salah satunya adalah murid bu Yuli yang mengenang momen kebersamaan bersama dengan ayahnya yang baru saja tiada. Siapa sangka bahwa ternyata kegiatan Sabtu Seru tersebut menjadi sesuatu yang paling berharga bagi siswa – siswinya. Disamping berbagai dokumentasi kegiatan, seperti foto maupun video. Ada yang memberikan kesan penuh terhadap kegiatan sabtu seru yang dilakukan oleh muridnya. Yaitu, perasaan, suasana dan gambaran kegiatan yang tersemat dalam memori jangka panjangnya. Kegiatan seperti ini mungkin dianggap sepele bagi sebagian orang.
Sumber foto: chat pihak wali murid kepada pihak sekolah.
Banyak yang mengira hal tersebut mungkin hanya menyita waktu masing – masing anggota keluarga. Namun, justru hal ini menjadi salah satu cara untuk membagikan momen bersama keluarga yang dikemas dalam tantangan tugas belajar anak – anaknya. Tidak jarang bahwa akhirnya anak – anak mempunyai foto lengkap bersama dengan keluarganya karena tugas sekolah yang diberikan oleh guru – gurunya. Tidak jarang mereka membuka diskusi bersama – sama dengan keluarga karena tugas yang diberikan oleh guru – guru terhadap anak didiknya. Ternyata, konektivitas yang kuat antara sekolah dan murid bukan hanya berpengaruh terhadap pencapaian belajar murid – murid yang diimplementasikan dalam prestasi kejuaraan, namun juga sebagai pembentuk momen kebersamaan keluarga yang tidak pernah terlupakan.
Penulis: Hayinah Ipmawati
0 Comments