GSM

Pak Sofyan merupakan salah seorang guru dari SMKN 1 Pandji Situbondo. Kisah perkenalan Pak Sofyan dengan GSM dimulai dari Bu Anik Sudiartini, yang merupakan kepala sekolah di SMKN 1 Pandji Situbondo. Pak Sofyan sangat tertarik dengan pembelajaran ala GSM, hanya saja dalam penerapannya Pak Sofyan mendapati beberapa tantangan, hingga hambatan.

Pak Sofyan saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Kurikulum, beliau seringkali mendapatkan keluhan dari para guru dalam menerapkan GSM. Guru-guru mengaku kebingungan dalam menerapkan GSM, karena dirasa kegiatan GSM hanya berfokus pada hal-hal menyenangkan saja atau hanya refleksi-refleksi saja tanpa mempertimbangkan kurikulum dan capaian pembelajaran.

Hal ini menjadi tantangan bagi Pak Sofyan. Pak Sofyan berusaha mencari cara untuk dapat menyadarkan para guru terkait penerapan GSM dalam pembelajaran. Pak Sofyan tentunya tidak bergerak sendiri, beliau bersama Bu Rini dan juga Bu Anik selaku kepala sekolah bersama-sama menyusun cara untuk mengajak para guru di SMKN 1 Pandji Situbondo. 

Akhirnya, selaku wakil kepala kurikulum, Pak Sofyan membuat sebuah skenario pembelajaran. Pak Sofyan memahami standar-standar yang harus ada dalam pembelajaran di kelas, pemahaman ini dimanfaatkannya untuk membantu para guru membuat pembelajaran yang menerapkan GSM di dalamnya, namun capaian serta kurikulum yang ada tetap terpenuhi.

Contoh skenario yang dilakukan oleh Pak Sofyan adalah baik pada kurikulum baru atau pun kurikulum lama selalu ada standar pembelajaran, seperti kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, penutup, serta penilaian. Pada saat kegiatan pendahuluan, yang biasanya hanya dilakukan dengan membuka kelas dan berdo’a bersama, saat ini Pak Sofyan memberikan waktu bagi guru untuk mengenal kondisi diri siswa hingga karakter para siswanya melalui asesmen non kognitif sebelum pembelajaran dimulai. Selain itu, untuk membangun semangat setiap kelas, Pak Sofyan juga mengajak para siswa membuat yel-yel kelas. 

Selanjutnya pada kegiatan inti pembelajaran, Pak Sofyan sangat membebaskan para guru untuk menyusun RPP sesuai dengan kegiatan apa yang ingin dilakukan. Pak Sofyan juga menjelaskan mengenai bagaimana pembagian kelompok di kelas, yang biasa hanya dilakukan dengan cara yang biasa, saat ini guru menjadi semakin kreatif dalam mengelompokkan siswa. 

Untuk penilaian, Pak Sofyan tidak lagi terfokus untuk memberikan ujian namun lebih kepada memberikan penilaian yang kontekstual dan mengkolaborasikannya dengan mata pelajaran produktif. 

Penilaian serta pembelajaran dari skenario yang disusun oleh Pak Sofyan ini memberikan dampak yang positif bagi para siswa. Pak SOfyan menyadari perubahan ini pada siswa di kelasnya. Dulu sebelum adanya pembelajaran GSM  ini, Pak Sofyan seringkali menunggu kehadiran para siswanya di kelas, banyak siswa yang memilih untuk terlambat atau tidak masuk ke kelas karena tidak menyukai pembelajaran Matematika di kelas Pak Sofyan. Namun, ketika skenario ini telah diterapkan Pak Sofyan tidak lagi menunggu para siswanya datang ke kelas. Secara nyata, motivasi belajar yang dimiliki oleh para siswa juga meningkat. Hal ini tentunya juga mempengaruhi prestasi yang dimiliki siswa Pak Sofyan. 

Pak Sofyan menyadari, penerapan GSM tidak hanya mengenai sesuatu yang menyenangkan saja, namun juga roh dari pendidikan yang sesungguhnya ada dalam pembelajaran berbasis GSM.

Penulis: luthfiasari sekar

Eitor: Hayinah Ipmawati


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.