Bu Erni merupakan seorang guru di SMK Salafiyah Pati. Beliau pertama kali mengenal GSM melalui kepala sekolah SMK ini. Bu Erni merasa penasaran dengan kata “menyenangkan”. Beliau mulai mencari tahu mengenai GSM di internet. Dari hal yang dibaca oleh Bu Erni, Bu Erni merasa bahwa GSM benar-benar “menyenangkan” sesuai dengan namanya.
Bu Erni juga menyadari ada hal yang selama ini menjadi perhatian dirinya, memperhatikan adanya siswa – siswi yang sering bolos, mencontek dalam pelajaran, dan berbagai tindakan yang menyimpang sering sekali menjadi keresahan beliau. Namun, keresehan beliau adalah mengapa jika terjadi perilaku menyimpang tersebut yang selalu disalahkan adalah siswa.
Menurut Bu Erni, tugas mulia seorang Guru adalah bagaimana agar guru mampu memberikan pembelajaran yang baik kepada peserta didiknya, mampu untuk mengantarkan peserta didiknya ke arah yang jelas, serta mampu mengawasi anak didiknya agar berjalan di jalan yang benar. Tetapi, mengingat banyaknya anak didiknya yang masih menyimpang. Beliau masih harus berusaha untuk mengarahkan tenaganya demi anak didiknya yang lebih baik.
Untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan tidak hanya melalui alat peraga atau media pembelajaran saja. Menyenangkan yang diterapkan oleh GSM merupakan perasaan menyenangkan yang dirasakan oleh para siswa di hatinya. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Misalnya saja dengan merubah mindset serta berlatih menyampaikan materi dari hati ke hati siswa untuk membuat ekosistem yang menyenangkan saat pembelajaran di kelas.
Dari resolusi tersebut, Bu Erni mulai mencari lebih dalam seputar GSM. Kemudian, beliau juga mengikuti workshop – workshop yang diadakan oleh GSM. Di sana, beliau mendapat berbagai informasi dari para penggiat GSM. Hal ini yang membuat Bu Erni menjadi tertarik dengan GSM sehingga memutuskan untuk merubah ekosistem sekolah menjadi menyenangkan.
Bu Erni tidak mengelak bahwa nilai – nilai yang dipaparkan oleh Gerakan Sekolah Menyenangkan merupakan sesuatu yang baru dalam lingkungannya. Bahkan, semenjak Bu Erni bertekad untuk mengimplementasikan nilai – nilai GSM yang beliau dapatkan dari workshop tersebut membuat rekan satu profesinya meremehkannya. Tetapi, Bu Erni tetap bertekad melakukan hal itu dan mengundang GSM.
Bu Erni percaya bahwa pelan – pelan tapi pasti nilai – nilai yang ada di GSM akan berhasil masuk ke seluruh ekosistem pendidikan yang ada di sekolah. Hal ini mengakibatkan siswa – siswi yang ada di seluruh Indonesia sadar akan kedudukannya sebagai seorang siswa yang memiliki kewajiban utama yaitu belajar.
Penulis: Dwidia Jezy
Editor: Hayinah Ipmawati
0 Comments