Belum lama ini atau lebih tepatnya pada Sabtu, 15 Januari 2022, GSM mengadakan workshop di Pujer, Bondowoso dengan mengangkat tema ‘Pengembangan Kompetensi Guru Menuju Sekolah yang Menyenangkan’. Dalam kesempatan tersebut yang menjadi narasumber adalah Bu Ely Yuliati, S.Pd. Bu Ely membagikan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang beliau punya kepada rekan-rekan guru yang masih mengajar dengan metode konvensional, di mana guru masih berfokus pada ketuntasan materi dan target capaian kurikulum. Padahal, metode pembelajaran seperti itu tidak memberikan ruang kepada anak untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dan peran guru sejatinya lebih jauh dari sekadar mengajar (transfer of knowledge), yakni mendidik dan membentuk karakter yang mulia.
Berangkat dari pengalaman dan kegelisihan tersebut, Bu Ely berbagi kepada rekan-rekan guru di Bondowoso untuk bagaimana merubah iklim sekolah menjadi menyenangkan. Tentu, untuk menciptakan sebuah perubahan perlu adanya upaya yang harus dilakukan. Langkah awal untuk menjemput perubahan itu dimulai dengan merubah paradigma (mindset atau cara berpikir) guru terhadap pendidikan.
Dan dari kegiatan workshop yang telah dilakukan bersama Bu Ely beberapa peserta menyampaikan refleksinya sebagai berikut:
“Saya mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru yang lebih luas tentang bagaimana menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan serta dapat memotivasi saya untuk lebih baik lagi dalam mendidik. Karena kewajiban dan tanggung jawab sebagai pendidik sangat besar, tidak hanya mengejar target materi pembelajaran tetapi juga membentuk karakteristik anak”. – Bu Lia Ummi Rosyida, S.Pd (Guru SD N Padasan Pujer)
“Keberhasilan siswa tidak hanya diukur pada nilai yang tinggi, akan tetapi harus diimbangi dengan akhlak yang baik, karenanya saya jadi termotivasi untuk dapat melayani berbagai perbedaan karakter yang dimiliki setiap anak didik”. – Bu Elok Faiqatul Himmah, S.Pd. (Guru SD N Kejayan 01 Pujer)
“Sebagai guru seharusnya kita tidak lagi hanya fokus untuk mengejar target materi kurikulum tetapi kita dapat mempraktikkan dan menanamkan cara belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan semangat belajar anak”. – Pak Yudi Prasetyo, S.Pd. (Guru SD N Kejayan 01 Pujer)
Sebab sejatinya menjadi guru harus terpanggil hatinya untuk mendidik, membimbing, melayani, mengarahkan, memotivasi, dan memberdayakan anak-anak didiknya sebagai sebuah keterpanggilan kemanusiaan dan bukan semata-mata terkait peran formal atau pekerjaannya sebagai guru hingga hanya mementingkan pada ketuntasan materi dan target-target capaian kurikulum. Dengan demikian, guru benar-benar mampu dan ikhlas (sepenuh hati) dan penuh dedukasi dalam menjalankan peran keguruannya untuk mengembangkan daya kreativitas dan menciptakan iklim kelas serta sekolah yang menyenangkan.
Salam, Berubah, Berbagi, Berkolaborasi
Penulis: Nazula Nur Azizah
Editor: Hayinah Ipmawati
0 Comments