Anak-anak adalah fase di mana mereka belajar dan berkembang berdasarkan stimulus dari lingkungannya. Salah satu bentuk stimulus itu adalah kata-kata yang dia dengar. Sebagian orang mungkin menganggap bahwa kata-kata adalah sesuatu yang tidak bermakna, padalah bagi anak-anak, setiap kata-kata akan diserap dan diproses oleh otaknya. Hal tersebut menjadikan kata-kata menjadi sesuatu yang powerful bagi perkembangannya.
Bagi kultur di Asia yang tidak terlalu ekspresif dan cenderung memendam apa yang dirasakan, mungkin beberapa kata-kata di bawah ini akan terasa canggung ketika dikatakan. Namun bagaimanapun, 7 kata-kata di bawah ini penting untuk dikatakan, diekspresikan dan didengar oleh anak-anak.
- I love you
Orangtua yang sering mengatakan rasa cintanya pada anak-anak mereka akan membantu anak-anak untuk membangun perasaan bernilai dalam dirinya. Dengan mendengar dan mengetahui bahwa orangtua mereka benar-benar mencintainya, anak-anak akan lebih percaya diri dan merasa aman dalam hidupnya. Yang terpenting, dengan mengungkapkan perasaan cinta kepada anak, anak-anak akan belajar untuk mencintai dirinya sendiri dan mencintai orang lain.
- Im proud of you
Dalam proses belajarnya, anak-anak akan mengalami banyak kegagalan dan juga kesalahan sebagai bagian dari proses dari perkembangan itu sendiri. Namun penting bagi orangtua maupun guru untuk selalu memberi tahu pada anak-anak bahwa mereka bangga. Karena kata-kata ini tidak hanya diucapkan ketika anak mencapai sesuatu saja. Ketika anak-anak mengalami suatu kegagalanpun, orangtua atau guru harus menghargai proses dan usaha yang sudah diberikan oleh anak sehingga mereka tahu bahwa kegagalan itu hal yang biasa. Dengan mengatakan bahwa kita bangga pada mereka, anak-anak merasa aman dan tidak takut untuk mencoba kembali, berusaha lebih keras dan belajar dari kegagalan tersebut.
- Im wrong and Im sorry
Sulit bagi orangtua atau guru untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf di depan anak-anak. Padahal anak-anak berhak untuk mendengar kata-kata ini ketika orangtua atau guru melakukan kesalahan baik yang disengaja atau tidak pada anak-anak. Dengan membiasakan mengakui kesalahan dan meminta maaf, anak-anak akan belajar mengenai kejujuran dan tanggung jawab. Dan hal itu harus dimulai oleh orangtua, guru dan orang dewasa lain yang ada di sekitarnya.
- Im forgive you
Berhubungan dengan poin sebelumnya, selain mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada anak-anak. Orangtua juga harus memaafkan anak ketika mereka berani untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf. Kebanyakan sikap tidak jujur yang dilakukan oleh anak terjadi karena mereka takut orangtua akan memarahi dan tidak memaafkan mereka. Karena itulah, ketika anak-anak berbuat kesalahan, orangtua atau guru harus memaafkan. Tentu dengan diikuti kesepakatan dan diskusi agar kesalahan tersebut tidak diulangi lagi.
- Im listening
Banyak anak-anak yang tidak mampu meregulasi emosinya karena mereka merasa bahwa orangtua atau guru tidak akan mengerti mengenai apa yang mereka rasakan. Oleh karena itu, orangtua dan guru harus selalu menekankan dan mengatakan pada anak bahwa kalian selalu mendengarkan mereka. Sikap active listening yang dilakukan ini akan membangun koneksi dan komunikasi yang baik antara anak dan orangtua ataupun guru. Kelak, hall ini akan sangat berguna juga bagi kemampuan komunikasi anak ketika dewasa.
- This is your responsibility
Orangtua dan guru selalu bisa memberi ruang bagi anak untuk mengambil keputusannya sendiri. Namun demi proses belajarnya, orangtua dan guru harus mengakatakan dan mengingatkan anak-anak untuk konsekuen terhadap keputusan tersebut. Ini juga berlaku pada tanggung jawab anak untuk sekolah dan mengerjakan project atau tugas yang diberikan. Namun, tanggung jawab untuk sekolah dan mengerjakan tugas ini tentunya akan terasa berat jika sekolah tidak menyediakan lingkungan yang positif dan mendukung. Karenanya setiap sekolah seharusnya mampu menghadirkan lingkungan dan metode pembelajaran yang menyenangkan seperti yang sudah dilakukan oleh sekolah model GSM.
- I believe in you, you have what it takes
Seringkali orangtua memandang anak-anak sebagai individu yang ceroboh dan belum mampu untuk mengambil keputusan. Padahal memberikan kepercayaan pada anak adalah sesuatu yang sangat penting. Namun bukan berarti setelah memberikan kepercayaan pada anak lalu orangtua lepas tangan. Orangtua selalu bisa membantu memberikan pandangan-pandangan terkait pilihan tersebut dan juga mendukung anak-anak dalam menjalankan pilihannya.
0 Comments