GSM

Refleksi Seorang Calon Guru: Belajar dari Guru Penyimpang Positif

Saya dapat melihat, merasakan, sekaligus menjadi trigger untuk saya berpikir, merenungkan kembali sejatinya peran guru sangatlah penting sebagai landasan utama anak mendapatkan bekal guna menjalani hidup di masa depan. Saya merupakan calon guru yang kelak akan menjalani dan berkecimpung dalam dunia pendidikan, bahkan menjadi praktisi dari pendidikan. Karenanya, suatu kehormatan bagi saya bisa berinteraksi langsung dengan guru-guru dan belajar bersama untuk bagaimana menciptakan ekosistem kelas dan sekolah yang menyenangkan.

Buah Keikhlasan Bu Nuri Guru Penyimpang GSM, Menuai Pertemuan Dengan Mas Menteri Nadiem Makarim

Ibu Khoiry Nuria Widyaningrum atau kerap disapa sebagai bu Nuri, merupakan salah satu guru GSM yang juga memiliki pengaruh besar dalam peranannya sebagai guru penyimpang. Beliau mengenal GSM sejak tahun 2017 dan kemudian mulai menerapkan nilai – nilai GSM di sekolahnya. Semangat bu Nuri sebagai guru penyimpang tidak menghambat beliau untuk terus melawan arus demi pendidikan yang lebih baik. Bu Nuri dengan gigih akan terus mengajak banyak guru untuk berdiskusi hingga saling bertukar ide dan gagasan sebagai jalan bersama membenahi pendidikan di Indonesia.

Kebebasan Berinovasi Pak Diyarko Dalam Challenge Kolaborasi Pembelajaran

Beban administratif juga dirasakan oleh Pak Diyarko yang merupakan salah satu guru SMK yang tergabung dalam GSM. Beliau mengajar mata pelajaran sketsa pada jurusan Animasi. Meskipun tetap terbelenggu oleh tugas administratif, pak Diyarko memilih untuk mewujudkan cita-citanya menjadi guru yang merdeka dan memerdekakan anak didiknya. Pak Diyarko tidak takut untuk membuat terobosan-terobosan dalam pembelajaran yang kiranya dapat memanusiakan dan menyenangkan anak didiknya. Beliau menginisiasi kolaborasi Challenge Basic Drawing antar mata pelajaran dengan guru lainnya untuk meringankan bobot tugas yang diberikan bagi peserta didik, serta sebagai salah satu cara mengatasi kejenuhan siswa – siswi nya.

Tetap ‘EKSIS’ Belajar Di masa Pandemi Ala Bu Yuliana Septiasih

Bu Yuliana berinovasi membentuk kegiatan Eksperimen Sederhana Sains (EKSIS) sebagai sarana pembelajaran Sains yang lebih menyenangkan. Melalui praktik tersebut, para murid diajak untuk melakukan eksperimen sederhana dari rumah masing – masing menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitar mereka. Salah satu kegiatan EKSIS yang bu Yuliana lakukan bersama dengan siswa – siswinya adalah mengenai indikator alami asam basa. Pelaksanaan praktik EKSIS 3M ini berbasis Home Science Process Skill (HSPS) yaitu aktivitas pengembangan keterampilan proses sains yang dapat dilakukan di rumah masing – masing peserta didik.

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.