pendidikan smk
Disiplin merupakan salah satu sikap yang sangat penting untuk dimiliki oleh semua orang. Siswa, guru, pegawai, dan lain sebagainya harus memiliki sikap disiplin karena sikap disiplin adalah salah satu budaya yang pada nantinya akan dicari pada dunia industri kreatif. Tentu penerapan praktik disiplin ini berbeda – beda dalam setiap lembaganya. Namun, yang paling sering disiplin […]
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa GSM mengusung empat area perubahan sebagai harapan GSM untuk seluruh pihak yang baik berkaitan dengan dunia pendidikan atau bukan untuk bersama – sama concern dengan dunia pendidikan tanah air. Namun, bukan itu saja area perubahan yang diusung oleh GSM ini diharapkan dapat menjadi angin segar di tengah kehidupan pendidikan yang penuh dengan tanah – tanah yang tandus dan gersang.Dengan kata lain, perubahan akan pendidikan yang lebih baik menjadi harapan GSM.
Siapa yang tidak mengetahui bahwa dunia pendidikan kita sangat kental dengan yang namanya kompetisi? Hal ini sangat jelas sekali terlihat pada perilaku siswa – siswi kita, sebagai contoh misalnya persaingan antar teman sekelas dalam hal mendapatkan nilai terbaik atau tentang siapa yang menjadi Juara I dan Juara II. Bahkan pola pikir mengenai kompetisi ini tidak […]
Beberapa minggu yang lalu, Pak Rizal selaku founder Gerakan Sekolah Menyenangkan kedatangan tamu yang sangat menginspirasi. Tamu tersebut berasal dari Kabupaten Supiori, Papua yang merupakan salah satu Penyimpang Positif GSM. Supiori merupakan tempat fungsionaris pertama yang ada di Papua di mana berfokus pada ranah pendidikan dan agama. Sementara Penyimpang Positif adalah seseorang yang memiliki perilaku yang menyimpang dalam kebiasaan dan tradisi tetapi memiliki dampak yang positif terutama dalam proses belajar bahkan hasil belajar seorang siswa. Namun, uniknya penyimpang positif ini berasal dari Birokrat.
Bu Anik merupakan seseorang yang merealisasikan visi GSM dengan terus bergerak dengan hati yang tulus menarasikan perubahan paradigma pendidikan melalui workshop di sekolah-sekolah. Bu Anik tidak ingin berubah sendirian, Bu Anik bertekad untuk merubah eksositem sekolah dengan praktik pembelajaran yang menyenangkan ini dapat dilaksanakan di seluruh pelosok negeri, tidak hanya terbatas pada Pulau Jawa saja.
Awal kisah SMK N 3 Sorong memutuskan untuk berjalan bersama GSM adalah pihak dari SMK N 3 Sorong tidak sengaja untuk mengikuti visitasi menyenangkan ke beberapa sekolah yang memang sudah diketahui lebih dulu bergabung dan menerapkan nilai – nilai GSM. Sekolah – sekolah tersebut di antaranya adalah SD N 2 Rejodani serta SMP N 2 Rejodani. Memang ketiga instansi tersebut berbeda jenjang tetapi pada akhirnya SMK N 3 Sorong berhasil mengadaptasi dan memodifikasi konsep GSM dari beberapa sekolah yang dikunjungi tadi.
”Memaknai GSM jangan sampai terjebak pada metodologi atau contoh-contoh, ketika bapak ibu guru memaknai GSM sebagai sebuah jalan baru bagi pendidikan, maka bapak ibu guru akan mampu menciptakan sendiri metode-metode apapun yang menjadi ciri khas bapak ibu sendiri. Kerana apa? Metodologi itu akan using, akan terus ada metodologi baru”. Lebih lanjut, Pak Ali juga menyatakan bahwa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan adalah dengan dua hal yaitu, kebermaknaan dan kebermanfaatan.
Pada hakikatnya belajar adalah suatu proses perubahan, baik tingkah laku, sikap, dan pengetahuan. Menurut Pak Amin, belajar akan lebih bermakna jika anak didik mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan seluruh indranya, daripada sekadar mendengarkan guru (ceramah).
Berangkat dari pengalaman dan kegelisihan tersebut, Bu Ely berbagi kepada rekan-rekan guru di Bondowoso untuk bagaimana merubah iklim sekolah menjadi menyenangkan. Tentu, untuk menciptakan sebuah perubahan perlu adanya upaya yang harus dilakukan. Langkah awal untuk menjemput perubahan itu dimulai dengan merubah paradigma (mindset atau cara berpikir) guru terhadap pendidikan.
‘Mendobrak Mindset Guru’ satu frasa dengan tiga kata ini tercipta dari hasil refleksi Pak Deny Rochman, beliau merupakan analis kurikulum dan pembelajaran dinas pendidikan Kota Cirebon. Menurutnya, Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) ingin mengembalikan tiga kodrat manusia. GSM ingin mendobrak mindset guru-guru. Merubah paradigma berfikirnya, merubah ideologinya, bukan metodologinya. Jika para guru sudah mampu dan berhasil merubah mindsetnya seperti paradigma GSM, maka proses belajar mengajar guru akan lebih mudah, terarah dan menyenangkan.