GSM

Masa remaja digambarkan sebagai masa stress and storm. Pada masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa ini, remaja mengalami banyak perubahan dan kesulitan dalam dirinya. Dimulai dari perubahan secara fisik, biologis, kognitif dan secara hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya.psik

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Peltzer (2018) dengan menggunakan data IFLS (Indonesian Family Life Survey) menunjukkan bahwa tingkat depresi paling tinggi di Indonesia ada pada fase remaja yang berusia 15-19 tahun yaitu sebanyak 32% remaja perempuan dan 26% remaja laki-laki. Hal ini sejalan dengan teori perkembangan yang menjelaskan bahwa masa remaja merupakan masa yang sulit dan penuh tantangan sehingga menyebabkan remaja menjadi kelompok usia yang berisiko mengalami depresi.

Depresi pada remaja bisa dipicu oleh banyak factor, salah satunya adalah adanya faktor biologis karena pengaruh genetik disebut memiliki kontribusi untuk menyebabkan depresi. Selain itu, perubahan hormon dalam diri remaja yang meningkat juga menimbulkan mood dan afek negatif dalam dirinya. Selanjutnya faktor keluarga, yang menurut penelitian yang dilakukan oleh Kaslow et al (2009) interaksi antara remaja dan orang tua biasanya berada pada level yang rendah sehingga konflik di dalam keluarga meningkat. Tidak hanya hubungan dengan orangtua, pada saat remaja, hubungan dengan teman sebaya pun mampu menjadi pemicu mood yang depresif.

Di antara semua faktor-faktor risiko tersebut, jangan sampai lingkungan sekolah turut menjadi pemicu pada depresi yang dialami oleh remaja. Meski kenyataannya ternyata masih ada remaja yang mengalami gangguan kecemasan dan bahkan depresi disebabkan karena iklim sekolah yang tidak sehat dan menekan.

Sekolah menengah di Indonesia dirasa belum mampu untuk mengakomodasi kebutuhan remaja dalam pencarian jati diri dan indetitasnya yang secara alamiah harus dilewati sebagai bagian dari tahapan perkembangan identity vs confusion, yaitu tahapan perkembangan psikososial yang diungkapkan oleh Erik Erikson. Karenanya, pada fase remaja mereka senang untuk mengeluarkan pendapat dan ide-idenya, mereka senang bereksplorasi dan mencoba hal-hal yang baru. Dan hal inilah yang justru banyak dimatikan dan direpresi di lingkungan sekolah karena guru hanya fokus untuk menjalankan kurikulum, guru-guru kadang lupa membuka kesempatan untuk banyak mendengarkan aspirasi dan berdiskusi.

Selain itu, sekolah juga masih banyak yang hanya sekedar mencetak siswa-siswa yang hapal rumus namun minim imajinasi. Sekolah seringkali hanya memperdulikan hasil ujian tanpa mau tahu bahwa ternyata pada prosesnya, pembelajaran tersebut dijalani siswa dengan terpaksa dan tidak bahagia. Hal-hal tersebutlah yang kemudian turut andil dalam salah satu faktor yang bisa memicu depresi pada remaja.

Tantangan bagi sekolah menengah memang berbeda dengan tantangan yang dihadapi di sekolah dasar. Semua itu karena setiap tahap perkembangan anak memiliki karakteristik dan masalahnya masing-masing. Namun pada prinsipnya tetap sama, semua sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi setiap anak untuk tumbuh optimal sesuai tahapan perkembangannya. Jika remaja sedang berada tahap identity vs confusion, sekolah menengah sudah seharusnya memfasilitasi ide-idenya, aspirasi-aspirasinya, sehingga remaja bisa terbiasa untuk mengungkapkan kegelisahan dalam diri dan menemukan jati dirinya, sehingga remaja tidak terjebak dalam kebingungan atas diri sendiri dan berkahir depresi.

[Putri Nabhan]

Referensi :

Kaslow. N.J., Broth, M.R., Arnette, N.C., Collins, M.H. (2009). Family based treatment for adolescent depression. Handbook of Depression in Adolescent. New York : Routledge/Taylor&Francis Group.

Peltzer, K.,& Pengpid, S.(2018). High prevalence of depressive symptoms in a national sample of adults in Indonesia: childhood adversity, sociodemographic factors and health risk behaviour. Asian Journal of Psychiatry, 33, 52-59. doi: 10.1016/j.ajp.2018.03.017.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.