Siapa yang tidak mengenal Bu Anik? Bu Anik merupakan salah satu Kepala Sekolah SMK N 1 Panji Situbondo ini baru saja menyandang gelar sebagai Kepala Sekolah Inspiratif 2021. Tetapi ternyata di balik perjuangan Bu Anik dalam mencapai status tersebut, banyak suka duka yang dialami oleh Bu Anik yang pada waktu itu juga memutuskan untuk berjuang bersama GSM.
Dulu, Bu Anik adalah seorang guru yang kaku dan selalu terbelenggu dengan SOP dan data kurikulum. Bu Anik masih belum berani untuk dapat menyebarkan pembelajaran dengan metode berbaginya. Walaupun begitu, Bu Anik sadar bahwa anak – anak itu punya kebutuhan yang terkadang guru tidak dapat memahami kebutuhan tersebut.
Tepat pada bulan November di tahun 2020 kemarin, Bu Anik datang ke sebuah workshop dengan tema “Penguatan Ekosistem Sekolah Melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan”. Di sana Bu Anik bertemu dengan Founder dan Co-Founder GSM. Pada saat workshop tersebut sedang berlangsung, Bu Anik merasakan ada yang aneh dengan pendapat Founder GSM tersebut yang menyatakan bahwa kepala sekolah hanya mengejar tuntutan kurikulum dalam menjalankan pendidikan tanpa melihat kebutuhan siswanya. Oleh karena itu, Bu Anik berdiri dan menyela pendapat founder tersebut.
Bu Anik menceritakan bahwa saat masih di sekolah lamanya, beliau sempat mengizinkan anak didiknya untuk tidak mengikuti Ujian Semester karena pada saat itu sedang musim panen. Tetapi hal tersebut memicu perdebatan dari Waka Kurikulum. Walaupun begitu, panen tersebut tetap berjalan. Hal ini dilakukan oleh Bu Anik karena melihat bahwa dari praktik tersebut dapat memperkuat hardskill dan softskill siswa – siswinya dan dapat menjadi bekal untuk hidup mandiri.
Di acara tersebut, Bu Anik mendapat penghargaan sebagai bintang kebaikan karena Bu Anik merupakan peserta yang sering sharing dalam workshop tersebut. Sepulang dari workshop tersebut, Bu Anik mencetak piagam tersebut dan menarasikan kepada setiap tamu yang berkunjung ke rumahnya bahwa dengan hadirnya GSM dapat menghasilkan pimpinan – pimpinan yang hebat dan tangguh.
Bergabungnya Bu Anik ke GSM membuat GSM semakin gencar untuk terus berusaha memajukan kualitas pendidikan Indonesia. Di GSM, Bu Anik menyandang gelar Penyimpang Positif. Setelah itu, Bu Anik membuat komunitasnya sendiri, menghandle sendiri, memberi materi sendiri, dan lain sebagainya. Selain itu, Bu Anik juga berkesempatan untuk menarasikan GSM ke pejabat – pejabat dinas pendidikan yang ada di provinsi Jawa Timur. Bahkan Bu Anik juga sempat memberikan bintang kebaikan kepada Bapak Kadistik Provinsi Jawa Timur dan pejabat lainnya. Bahkan Bu Anik juga sempat mensosialisasikan GSM ke berbagai jenjang pendidikan. Bu Anik juga berkesempatan untuk membimbing para guru di Sorong, Papua dan berhasil menuai banyak respon positif.
Penulis:luthfiasari sekar
Editor: Hayinah Ipmawati
0 Comments