GSM

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia setidaknya sudah mengalami lebih dari 13 kali perubahan kurikulum. Yang paling terbaru adalah dengan dikeluarkannya Kurikulum Merdeka dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di tahun 2022.  Namun, sebenarnya kurikulum merdeka dilihat dari perspektif para pakar pendidikan dirasa masih kurang. Tetapi Pak Rizal selaku Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan memiliki pendapat berbeda.

Kurikulum merdeka yang diinisiasikan dan diterapkan saat ini menurut Pak Rizal pribadi, sebenarnya pada dasarnya dirasa sangat bagus karena memiliki visi untuk bergerak melompat maju dan mencapai ketertinggalan pendidikan yang dialami oleh Indonesia. Tetapi, Pak Rizal juga memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan beberapa opini dari pakar – pakar pendidikan yang mengkaji soal kurikulum merdeka. Menurut pakar pendidikan tersebut mengatakan bahwa sebenarnya Kurikulum Merdeka masih minim naskah akademik sehingga tidak ada kerangka acuan dalam membangun struktur kurikulum. Hal ini tentu akan sangat memberatkan guru karena tidak ada menjadi acuan dalam mengimplementasikan kurikulum ke dalam rencana pembelajaran. Selain itu, Kurikulum Merdeka juga dirasa mengalami ketidakefektivitasan dalam hal prosedural. Hal ini dikarenakan bahwa penyusunan Kurikulum Merdeka tidak melalui standar nasional pendidikan. Selain itu, kurikulum merdeka juga drasa masih sangat operasional. Kemudian, yang terakhir adalah ditakutkan bahwa Kurikulum Merdeka tidak bisa berlaku dalam waktu yang panjang karena setiap ganti Menteri pasti kurikulumnya juga akan berganti.

Gambar 2. Data PISA

 Namun, walaupun begitu Pak Rizal juga memaparkan terkait dengan tujuan dari kurikulum merdeka ini yang tidak lain dan tidak bukan ialah untuk mengatasi learning loss yang terjadi selama pandemi. Selain itu, eksistensi dari kurikulum merdeka adalah untuk mengejar ketertinggalan belajar selama 20 tahun dari segi literasi dan numerasi. Di mana masalah literasi dan numerasi masih menempatkan Indonesia dalam posisi ke 72 dari 78 negara di dunia.

Tetapi Pak Rizal juga menyampaikan bahwa terkait dengan pentingnya satu hal yang harus diperhatikan oleh guru. Kemampuan First Principal Thinking adalah hal yang utama dan tentunya harus dimiliki oleh guru. Tak masalah apapun kurikulumnya, asal guru bisa memiliki kemampuan first principal thinking. Tentu untuk mendapatkan kemampuan First Principal Thinking yang baik adalah dengan cara mengikuti komunitas yang mampu membangkitkan semangat guru dalam mengajar namun tentunya berhamba pada siswa itu sendiri. 

Selain itu, GSM mempercayai bahwa dengan adanya first principal thinking ini dapat mendorong siswa – siswi menjadi versi terbaiknya. Dengan membuat pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak – anak agar dirinya terus kasmaran dalam belajar. Dan Pak Rizal menggambarkan orang yang kasmaran dalam belajar ialah sebagai orang yang akan tidak pernah berhenti dalam belajar untuk terus mengembangkan bakatnya.

Untuk merealisasikan impian tersebut, maka guru harus menerapkan kemampuan first principal thinking tersebut. Hal yang pertama kali guru harus lakukan adalah bagaimana guru dapat mengubah mindset mereka untuk dapat berfokus dan berhamba pada anak. Guru harus dapat menuntun 3 kodrat anak yaitu rasa ingin tahu, imajinasi, dan keberagaman talenta anak agar anak dapat menjadi versi terbaiknya. Selain itu, pihak sekolah juga harus dapat membangun kultur sekolah yang menyenangkan dengan pendekatan yang diusung oleh GSM yaitu Well – being School melalui A Whole School Aproach.

Oleh karena itu, penulis berharap agar guru – guru menyadari terkait dengan pentingnya first principal thinking ini agar bersama – sama membangun kultur sekolah menyenangkan demi pendidikan Indonesia yang jauh lebih baik.

Salam Berubah, Berbagi, dan Berkolaborasi

Penulis: I Putu Wisnu Saputra

Editor: Nida Khairunnisaa


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.