GSM

“Ketika puasa, kamu bisa menjadi manusia jika kamu jujur pada dirimu sendiri.” Kurang lebih seperti itulah penggalan paparan materi yang saya dengar dari Pak Rizal saat acara Ngkaji Pendidikan di Solo bulan Februari lalu. Pak Rizal menjelaskan bahwa manusia tidak akan  mencapai versi terbaiknya kalau dia tidak pernah menjadi dirinya sendiri. Lalu, saya mencoba menghubungkan dengan materi kesadaran diri yang pernah saya simak dari Bu Novi. Menurut beliau, kesadaran diri adalah derajat paling tinggi, dan eksistensi manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain.

Jika dikaji lebih dalam, apa yang disampaikan Pak Rizal maupun Bu Novi, keduanya ternyata saling berhubungan. Letak relasi ini ada ketika kita membahas tujuan dari ibadah puasa itu sendiri, yaitu menjadikan manusia yang bertaqwa (derajat paling tinggi). 

Ibadah puasa memiliki hubungan yang erat dengan kesadaran diri, karena puasa membutuhkan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap tindakan dan pikiran kita sehari-hari. Ketika seseorang berpuasa, dia diharapkan untuk tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga mengendalikan pikiran dan perilakunya secara keseluruhan.

Selaras dengan konsep bahwa seseorang bisa dikatakan manusia jika mampu jujur pada diri sendiri. Dalam konteks ini mengacu pada pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri. Dengan berpuasa, seseorang diajak untuk lebih jujur tentang kebutuhan, kelemahan, dan kekuatan dirinya. Hal ini melibatkan pengakuan terhadap diri sendiri tentang motivasi dan tujuan dibalik tindakan kita, serta kesadaran akan dampak tindakan kita pada diri sendiri dan orang lain.

Dengan demikian, puasa dapat menjadi pengalaman batin yang memperdalam kesadaran diri seseorang, mengenal lebih baik tentang siapa mereka, apa yang mereka inginkan, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Kesimpulannya, apa pun kegiatan yang dilakukan dengan penuh kesadaran diri, kejujuran terhadap kelemahan dan kekuatan, serta pengakuan akan kebutuhan orang lain, maka akan membantu manusia mencapai derajatnya yang paling tinggi, dan menjadi individu yang bertaqwa di hadapan Allah SWT. Selamat menjalankan ibadah puasa.

Penulis: Yayah Kodariyah (Komunitas GSM Kota Cirebon)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.