“Berposes dan berprogres dari hal yang paling mungkin (mudah dan kecil), dengan terus menjemput dan mengadaptasi inspirasi baik—”
(Bu Dewi Pujiati, Komunitas Guru GSM Cirebon)
***
Beberapa waktu lalu, kepala sekolah beserta guru-guru SD dan SMP Kota Cirebon melakukan study visit ke sekolah-sekolah di Yogyakarta yang sudah lebih dulu mengimplementasikan konsep GSM. Menariknya adalah dalam kunjungan tersebut, rombongan kepala sekolah dan guru-guru komunitas GSM Cirebon semua biaya mandiri, tanpa pendanaan! Dari sini, kita semua sudah tahu bahwa mereka semua datang berkunjung ke Yogyakarta dengan niat belajar dan membawa bekal (ilmu) untuk dibawa pulang ke Cirebon.
Hal tersebut benar-benar dibuktikan oleh salah satu peserta rombongan, beliau adalah Bu Dewi Pujiati. Bu Dewi membagikan cerita dan pengalaman yang dirasakan selama melakukan study visit ke sekolah-sekolah GSM di Yogyakarta melalui laman Facebook pribadinya.
Ketika tiba kembali ke kota asalnya yakni Cirebon, Bu Dewi langsung bergerak untuk menciptakan perubahan yang tentunya bermodalkan bekal yang beliau bawa dari hasil study visit ke Yogyakarta. Langkah pertama yang Bu Dewi lakukan adalah dengan merubah suasana ruang kelas menjadi menarik. Ada pertanyaan yang terlontar ketika Bu Dewi berhasil mewujudkan ruang kelasnya menjadi lebih hidup, “Oh, oleh-oleh dari study visit GSM itu ngecat kelas ya bu?”, pertanyaan tersebut ternyata disambut dengan jawaban penuh bangga oleh Bu Dewi, “Yes, karena menggambar dengan cat di ruang kelas dan lingkungan sekolah adalah bagian dari menciptakan lingkungan positif yang bisa mengunggah imajinasi (daya khayal) dan juga sebagai stimulus sensorik anak-anak secara tidak langsung”.
Bu Dewi juga bercerita bahwa proses dalam menciptakan ruang kelas yang menyenangkan dengan merubah tampilan cat kelas menjadi warna-warni disertai berbagai gambar yang menarik adalah hasil dari kolaborasi antara guru dengan orangtua/wali siswa secara gotong royong, baik dari segi pendanaan maupun pengerjaannya. Artinya, ini adalah suatu bentuk tanggung jawab dan kesadaran bersama dalam mewujudkan kemajuan sekolah, tempat anak-anak menuntut ilmu dan memperoleh pendidikan. Orangtua/wali mengetahui perannya, bahwa penting untuk orangtua/wali menjalin kerja sama dan hubungan yang baik dengan sekolah guna tercapainya pendidikan terbaik bagi anak-anaknya.
Proses kolaborasi dengan orangtua/wali untuk menyulap ruang kelas menjadi tempat bermain sekaligus belajar yang menyenangkan nyatanya tidak membutuhkan waktu lama, hanya dalam dua hari yang dilakukan usai kegiatan belajar mengajar dari jam 11.15 sampai dengan 13.30. Meskipun tidak lebih dari enam orangtua/wali yang turut bergabung dan membantu, namun sungguh signifikan perubahan yang terlihat.

Apakah hanya seperti itu (merubah ruang kelas) yang dimaksud dengan konsep perubahan GSM?
Tentu, tidak. Pesan dan kesan yang Bu Dewi dapat dari perubahan dalam konsep GSM jauh lebih luas dari hanya sekadar merubah lingkungan fisik ruang kelas dan dinding sekolah dengan cat warna-warni dan tampilan gambar yang menarik pada dinding. Ada empat aspek perubahan yang Bu Dewi tangkap dari GSM yaitu pertama, lingkungan dan keterhubungan sosial, kedua kepemimpinan dan pengelolaan sekolah, ketiga pengembangan praktik bersama (kolaborasi), dan keempat pembelajaran penalaran dan sosial emosional (development character). Jelas, semua aspek tersebut tidak bisa dengan cepat dan mudah langsung terimplementasi secara sempurna, ada tahapan dan proses perjalanan yang dibutuhkan untuk mewujudkan semua itu. Namun, selalu diingat perubahan adalah bukan sesuatu yang tidak mungkin. Tepat, seperti yang Bu Dewi tuliskan diakhir ceritanya, “Berposes dan dan berprogres dari hal yang paling mungkin (mudah dan kecil), dengan terus menjemput dan mengadaptasi inspirasi baik sesuai target prioritas aspek perubahan ala GSM”.
Salam, Berubah, Berbagi, Berkolaborasi.
Penulis: Nazula Nur Azizah
Editor: Nida Khairunnisaa
1 Comment
Dewi Pujiati · September 24, 2022 at 8:46 am
Terimakasih banyak narasi dan tulisannya Mbak Nazula Nur Azizah dan editornya Mbak Nida N. Sungguh berarti bagi saya pribadi dan sekolah.