Pada hakikatnya belajar adalah suatu proses perubahan, baik tingkah laku, sikap, dan pengetahuan. Menurut Pak Amin, belajar akan lebih bermakna jika anak didik mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan seluruh indranya, daripada sekadar mendengarkan guru (ceramah).
Ada beberapa langkah yang dibagikan Pak Amin untuk menciptakan iklim pembelajaran yang menyenangkan: Pertama, guru (pendidik) harus menerima anak apa adanya, mengakui dan meyadari bahwa setiap anak adalah individu yang unik dan berbeda. Mereka memiliki warnanya sendiri, yang tentu tidak bisa kita seragamkan. Kedua, kenali anak didik kita dengan melakukan diagnosa awal untuk menyesuaikan assessment yang nantinya akan diberikan pada proses pembelajaran. Ketiga, menggunakan berbagai sumber belajar yang memudahkan anak. Artinya, guru tidak memberi batasan kepada anak untuk menggali informasi dan pengetahuan. Selanjutnya, guru sebaiknya menekankan pada pendekatan diri anak sendiri, biarkan anak bertanggung jawab atas dirinya secara penuh.
Dalam proses pembelajaran di ruang kelas, Pak Amin menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL). PjBL merupakan metode pembelajaran yang memberikan tantangan yang dikaitkan dengan permasalahan pada kehidupan sehari-hari anak (kontekstual). PjBL berfokus bukan kepada hasil, melainkan proses bagaimana tahapan yang dilalui anak hingga bisa menghasilkan produk. PjBL ala Pak Amin dilakukan secara berkelompok, tentu hal ini bukan tanpa alasan sebab Pak Amin ingin menyisipkan pelatihan dan peningkatan softskill anak, untuk bagaimana anak mampu bekerja sama, berempati, membina tanggung jawab, berkomunikasi, berkolaborasi, dan menciptakan kreativitas serta inovatif.
Berikut adalah dokumentasi project membuat peta konsep dengan tema fotografi di ruang kelas Pak Amin:



Salam, Berubah, Berbagi, Berkolaborasi.
Penulis: Nazula Nur Azizah
Editor: Nida Khairunnisaa
0 Comments