Baru – baru ini, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi memberikan penghargaan bagi para guru, kepala sekolah, serta pengawas sekolah Inspiratif tahun 2021. Salah satu yang terpilih merupakan kepala SMK Negeri 11 Semarang yaitu, Drs. Agus Triyanto, M.Si. Beliau terpilih sebagai Kepala Sekolah Inspiratif Nasional 2021.
Penghargaan tersebut beliau terima atas praktik baik yang beliau gagaskan melalui tulisannya yaitu “Bergerak Dengan Hati Pulihkan Pendidikan Melalui Sistem Kebijakan Si OB”. Tentu ada cerita dibalik penghargaan yang telah beliau terima. Kolaborasi yang menciptakan dukungan dan kerja sama para guru serta siswa – siswi di sekolah menjadi andil besar terhadap penghargaan yang telah diraih oleh pak Agus. Menariknya, beliau juga mengkaitkan GSM atas gagasan yang telah beliau ciptakan.
Sebagai sosok kepala sekolah yang inspiratif, pak Agus memaknai kata inspiratif itu sendiri sebagai hal sederhana yang ada didalam dirinya dan mampu beliau wujudkan sebagai sesuatu yang berdampak luar biasa. Beliau mengatakan “Tidak harus muluk – muluk, tetapi cukup dari gerakan kecil yang berdampak luar biasa”. Seperti halnya GSM, sebuah gerakan akar rumput yang terus bergerak dari bawah, dari kecil sehingga bisa memberikan dampak yang saat ini sama-sama kita rasakan.
Kolaborasi pak Agus menghasilkan sebuah portal pembelajaran yang disebut ‘Si OB’, hal ini berawal dari kebingungan para guru terhadap media pembelajaran peserta didik pada masa awal pandemi. Maka dari itu pak Agus memberikan kebebasan bagi para guru dalam penggunaan media pembelajaran tanpa harus diseragamkan. Nilai-nilai penyeragaman ini merupakan nilai-nilai yang diyakini oleh GSM bahwa praktik pembelajaran tidak harus seragam, bahkan malah harus menekankan individual differences.
Tidak adanya penyeragaman dapat menciptakan kenyamanan penggunaan dan pembelajaran bisa terus berjalan dengan hambatan yang minimal. Berbagai platform media digital digunakan seperti WhatsApp, Google Meet, Zoom, hingga Telegram. Kreativitas teman – teman guru dalam penggunaan media pembelajaran kemudian dikembangkan lagi dengan membuat portal pembelajaran dari setiap jurusan yang dapat dikolaborasikan dengan jurusan lainnya.
Pak Agus menjelaskan bahwa sistem media pembelajaran ‘Si OB’ ini merupakan singkatan dari Simple, Optimal, dan Berkualitas yang memanfaatkan penggunaan Google Drive sebagai portal pembelajaran guru dan siswa – siswi dalam menjalankan Project Based Learning. Melalui ‘Si OB’, pengembangan portal sebelumnya kemudian digabungkan menjadi satu dari setiap jurusan. Sehingga, lebih efisien dan memudahkan satu sama lain.
Tidak hanya dalam pengumpulan tugas, tetapi juga dalam pengerjaannya. Pak Agus memberikan salah satu contoh tugas yang telah dikerjakan murid – muridnya. Yaitu tugas men-design cover buku. Beliau menjelaskan bahwa tugas tersebut merupakan kolaborasi dari beberapa mata pelajaran. Selain memberikan ruang eksplorasi terhadap kreativitas siswa – siswi dalam kolaborasi mata pelajaran, hal ini juga untuk meringankan tugas – tugasnya.
Pak Agus mengatakan bahwa ini juga merupakan hasil pembentukan mindset pembelajaran yang ada di GSM. Seperti berubah, berbagi, dan berkolaborasi. Contoh kecilnya seperti berkolaborasi dalam wujud nyata pembelajaran. Menurutnya dengan mewujudkan kemauan yang kuat, banyak hal yang bisa dibagikan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Ini juga sesuai dengan tagline yang ada di sekolah pak Agus.
“Kul Sinangkul ing Bot Repot”, kalau dibahasa indonesiakan adalah kerja sama. Semua tugas kita tanggung bersama untuk kebaikan.” Seperti itu yang diutarakan oleh pak Agus. Kolaborasi dan kerja sama melalui pembentukan portal pembelajaran ‘Si OB’ ini menjadi solusi kebingungan para guru hingga menjadi bagian penghargaan yang diberikan Kemendikbud Ristek melalui pak Agus.
“Saya bersyukur banget bisa berada diantara teman – teman guru yang luar biasa.” Seperti itu kesan yang beliau bagikan atas apa yang telah beliau dapatkan. Perubahan kecil namun bermakna sudah mulai terlihat di sekolah pak Agus, mulai dari saling berbagi dengan sesama warga sekolah yang disalurkan melalui jumat berkah, kolaborasi mata pelajaran, project based learning, hingga portal pembelajaran ‘Si OB’.
Menurutnya “Memang belum seratus persen semuanya bergerak bersama GSM. Akan tetapi, perubahan kecil dan sederhana yang dilakukan oleh beberapa orang tersebut suatu saat pasti dapat mencakup semuanya. Yang jelas kita memaksimalkan cara kita untuk melakukan secara bersama. Seperti hari ini apa yang bisa saya lakukan dan berarti bagi tuhan serta sesama.”
Seperti itu kisah pak Agus dalam menerapkan GSM di SMKN 11 Semarang, hingga beliau bisa meraih penghargaan kepala sekolah inspiratif 2021.
Salam, berubah, berbagi, berkolaborasi!
Penulis: luthfiasari sekar
Editor: Hayinah Ipmawati
0 Comments