GSM

Pengenalan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) membawa perubahan besar dalam kehidupan Miska dan murid-murid yang ia dampingi. GSM bukan hanya tentang menerima materi pelajaran dengan lebih baik, tetapi juga tentang perubahan positif dalam sikap, adab, dan perilaku. Pendidikan yang memanusiakan manusia menjadi inti dari GSM, yakni guru menghormati murid dan sebaliknya, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih harmonis dan menyenangkan.

Miska merupakan seorang alumnus salah satu universitas di Yogyakarta. Ia pertama kali mengenal GSM saat menjadi volunteer pada tahun 2017. Program-program GSM yang humanis dan berfokus pada pendidikan yang menyenangkan membuatnya tergerak untuk terus terlibat hingga tahun 2019. Setelah lulus kuliah, Miska kembali ke kota asalnya, Brebes. Meskipun tidak berlatar belakang pendidikan, Miska terjun ke dunia mengajar, khususnya di TK dan TPQ, menerapkan nilai-nilai yang didapat dari GSM.

Ketika pandemi melanda, Miska tetap aktif mengikuti webinar GSM hingga tahun 2022. Ia menyebarkan ide-ide GSM ke teman-teman dekatnya, berharap dapat membawa perubahan di Brebes. Secara pribadi, Miska merasakan perubahan yang signifikan terkait dengan pergerakan pendidikan yang ia lakukan. Ia menjadi lebih disiplin dalam mengatur waktu, lebih peka terhadap lingkungan sekitar, dan lebih menghargai setiap individu. Dahulu, ketika menghadapi siswa yang “nakal,” Miska sering kali menggunakan pendekatan yang keras keras seperti memarahi dan mengancam mereka. Namun, setelah mengenal GSM dan mendalami materi dari Bu Novi selaku Co-Founder GSM, serta melihat langsung penerapannya di sekolah, Miska menyadari bahwa setiap anak memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda, terutama terkait dengan situasi keluarga mereka.

Miska pernah menghadapi siswa yang sangat nakal karena orang tuanya bercerai. Siswa tersebut bahkan pernah memukul Miska. Dengan pendekatan yang biasa dilakukan di GSM, Miska mulai mendampingi siswa tersebut sebagai seorang teman, sering mengajak bicara, dan memberikan saran-saran. Bersyukurnya, siswa tersebut mulai berubah ke arah yang lebih baik. Perubahan kecil selalu diapresiasi dengan Miska yang selalu memberikan bintang kebaikan di kelasnya.

Pernah Miska memberikan bintang kebaikan kepada seorang siswa, dan siswa tersebut menceritakannya kepada ibunya. Sang ibu kemudian menghubungi Miska, menyampaikan rasa terima kasih karena anaknya sangat senang dan berubah menjadi lebih baik. Kasus ini bermula dari siswa yang belum bisa membaca huruf “A”. Setelah Miska melatihnya selama satu minggu, siswa tersebut akhirnya bisa membaca.

Selain itu, Miska juga mendampingi seorang siswa tuli yang awalnya sering berperilaku nakal karena merasa dikucilkan. Dengan menerapkan ideologi GSM, Miska mendampinginya dengan sabar. Saat ini siswa tersebut menjadi lebih patuh. Ketika Miska kembali ke Yogyakuntuk waktu yang lama, siswa tersebut mencarinya. Ketika Miska kembali ke Brebes dan bertemu dengannya di masjid saat sholat tarawih, ia memeluk Miska dan menyampaikan dengan isyarat bahwa Miska tidak boleh pergi lagi dan harus tetap di Brebes. Momen itu sangat mengharukan baginya.

Perjalanan Miska bersama GSM adalah contoh nyata bagaimana pendidikan yang humanis dan memanusiakan dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan anak-anak dan guru. Melalui GSM, Miska belajar untuk lebih memahami dan mendampingi siswa dengan penuh empati dan kasih sayang. Pendidikan bukan lagi sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan penghargaan terhadap setiap individu. 

Kisah-kisah seperti ini menunjukkan bahwa perubahan kecil, seperti memberikan bintang kebaikan atau mendampingi siswa dengan sabar, dapat membawa dampak besar dalam kehidupan mereka. Dalam dunia pendidikan, pendekatan yang memanusiakan manusia bukan hanya menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, tetapi juga membentuk generasi yang lebih baik. 

Miska dan komunitas GSM Brebes menjadi bukti bahwa dengan semangat, dedikasi, dan pendekatan yang tepat, pendidikan yang menyenangkan dan memanusiakan bisa terwujud, meskipun tantangan besar masih menghadang. Kisah ini menginspirasi kita semua untuk terus berjuang demi pendidikan yang lebih baik dan lebih memanusiakan manusia.

Penulis: Ratu Mutiara Kalbu

Categories: Inspirasi GSM

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.