GSM

Empat Area Perubahan GSM

Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) memiliki empat area perubahan dalam bergerak menuju perubahan pendidikan yang lebih baik, mewujudkan sekolah menjadi tempat yang menyenangkan sekaligus dirindukan oleh anak, serta menciptakan dan menyiapkan generasi penerus bangsa menjadi manusia seutuhnya sehingga anak mampu leluasa mengembangkan potensi, penalaran, dan talenta terbaik yang dimilikinya.

Lantas, apa saja empat area perubahan yang dimaksud?

Untuk Merubah Pendidikan, Haruskah dengan Ganti Kurikulum?

Ya, judul di atas merupakan topik yang menarik untuk dibahas dan diperbincangkan secara mendalam. Terlebih, di era saat ini di mana percepatan informasi dan teknologi semakin tidak terkendalikan, membawa kita kepada perubahan, mau tidak mau, siap tidak siap, suka tidak suka, menuntut kita untuk dapat mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Karenanya di era yang serba cepat dan tidak pasti ini, yang dibutuhkan adalah manusia-manusia yang adaptif terhadap perubahan. Mereka yang selalu mau untuk belajar dan berubah mengikuti zaman. Mereka yang tidak diam, mereka yang terus bergerak.

Mengembalikan Tiga Kodrat Manusia Melalui Perubahan Pendidikan

Dewasa ini, di era disrupsi teknologi di mana pergerakan dunia industri dan teknologi mengalami perubahan yang sangat cepat yang mampu menggantikan pola tatanan lama untuk menciptakan sebuah tatanan baru. Disrupsi ini menghadirkan banyak inovasi baru sekaligus tantangan yang dirasakan oleh berbagai aspek, tidak terkecuali pendidikan karenanya disrupsi ini jelas menuntut Read more…

Biaya Mandiri, GSM Cirebon untuk Negeri

Perjalanan Kota Cirebon – Yogyakarta menggunakan bis bukan perjalanan yang singkat dan nyaman. Para guru harus tidur di bis dalam keadaan sempit-sempitan, tentu rasa lelah yang mereka rasakan. Bahkan, ketika sampai di Yogyakarta, mereka tidak sempat mampir ke hotel untuk beristirahat sejenak. Para guru langsung berkunjung ke sekolah tujuan. Untungnya rasa lelah itu terbayarkan setelah turun dari bis.

Inspirasi: Saatnya Anak Muda Bergerak!

Ketertarikan Kak Rei akan GSM terlihat dari dirinya yang merasa bahwa gerakan ini sangat sesuai dengan passionnya. Kak Rei memiliki passion untuk bagaimana caranya agar dapat membuat anak – anak itu belajar namun juga menyenangkan. Tentu dari GSM itulah Kak Rei belajar bahwa GSM sangat mengedepankan nilai – nilai memanusiakan manusia dan memerdekakan anak – anak dari belenggu pendidikan yang feodalistik. Melihat bahwa minat dan bakat anak adalah sesuatu yang sangat penting.

Sekolah Menengah Kejuruan dan Kompetensi Abad Ke-21

Beberapa waktu yang lalu tim GSM mendapat kesempatan untuk berbincang langsung dengan Bapak Saryadi, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras Dudi). Beliau memberikan pandangannya mengenai pendidikan vokasi yang ada di Indonesia dengan kompetensi yang dibutuhkan siswa – siswi terhadap perkembangan dunia di Abad ke-21. Pak Saryadi juga melihat pandangan masyarakat mengenai siswa – siswi SMK yang dianggap mempunyai kemampuan akademik yang kurang baik dibandingkan siswa – siswi SMA, namun, beliau menanggapi hal tersebut dengan jauh lebih positif.

Pergerakan GSM Untuk Pendidikan Di Indonesia

Peran pendidikan dalam berbagai sektor kehidupan sangatlah penting dan dibutuhkan. Tidak hanya untuk mencetak generasi penerus bangsa, namun juga sebagai jalan yang sesuai dengan arah pembangunan nasional. Pendidikan tidak hanya dilihat sebagai suatu pencapaian akademik, namun juga sebagai kebermaknaan pembelajaran yang didapatkan. Terlebih, peran pendidikan tidak dapat dipisahkan dalam pengembangan Read more…

Menjadi Manusia Seutuhnya Dalam Ekosistem Sekolah Menyenangkan

Dibalik kesiapan peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran di dalam kelas, terdapat pula berbagai perasaan atau emosi yang ia sembunyikan. Menahan rasa bosan, jenuh, lelah, sedih atau bahkan enggan mengekspresikan rasa senang dari kabar gembira yang dibawakan oleh temannya karena pengajar yang tiba – tiba datang. Tampaknya, persoalan tersebut menjadi hal umum namun jarang dibicarakan. Kalau mengekspresikan hal baik seperti rasa senang saja enggan, bagaimana dapat menjadi versi terbaik untuk dirinya sendiri?

Kalau Pendidikan Kita Sudah Merdeka, Memang Apa Dampaknya?

Pendidikan yang memerdekakan menyematkan keceriaan bagi para siswa, guru dan sepatutnya para pemangku kepentingan. Kegagalan bukan lagi dilihat sebagai sesuatu yang perlu diasingkan apalagi mendapat hukuman, tetapi dimaknai sebagai proses belajar dengan refleksi mendalam. Keberanian unjuk diri dalam mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok tanpa takut dipandang sebelah mata berdampak baik pada pembentukan karakter peserta didik dalam persiapan membentuk kolaborasi secara global. Kebebasan belajar yang terarah ini tentunya dipersiapkan untuk mencapai dampak yang signifikan.

Memberantas Feodalisme Pendidikan

Inilah salah satu kondisi pendidikan kita yang kian problematis. Realita yang justru menegaskan bahwa feodalisme masih sangat subur dan kental dalam praktik pendidikan di tanah air. Jika kondisi dan praktik demikian tak dibenahi, maka bukan tidak mungkin kika kedepannya akan lahir potret penerus bangsa yang gagap, mengekor, apatis, dan sejenisnya.

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.