GSM

Refleksi Atas Pancasila dan Nilai Kemanusiaan dalam Pendidikan

Manusia akan berhadapan dengan teknologi canggih yang diciptakan dan berpotensi mengungguli kemampuan manusia itu sendiri. Keinginan untuk mengotomasi segala lini industri, pemerintah, hingga pendidikan menjadi salah satu pemicu utama adanya Revolusi Industri 5.0. Kemampuan robot dan kecerdasan buatan akan terus dikembangkan dan dipersonalisasi dengan human touch. Hal ini diciptakan agar Read more…

School Expo GSM: Pameran Perubahan dari Sekolah Pinggiran

Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa praktik pembelajaran yang menyenangkan hanya terdapat pada sekolah-sekolah elite. Hal ini menjadikan masyarakat memiliki paradigma adanya eksklusifitas dalam sistem pembelajaran. Akan tetapi, hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Seluruh pelaku pendidikan juga dapat menjalankan praktik-praktik pembelajaran yang menyenangkan sebagai upaya transformasi pendidikan di Indonesia.  Hal itu ditunjukkan Read more…

Kalau Pendidikan Kita Sudah Merdeka, Memang Apa Dampaknya?

Pendidikan yang memerdekakan menyematkan keceriaan bagi para siswa, guru dan sepatutnya para pemangku kepentingan. Kegagalan bukan lagi dilihat sebagai sesuatu yang perlu diasingkan apalagi mendapat hukuman, tetapi dimaknai sebagai proses belajar dengan refleksi mendalam. Keberanian unjuk diri dalam mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok tanpa takut dipandang sebelah mata berdampak baik pada pembentukan karakter peserta didik dalam persiapan membentuk kolaborasi secara global. Kebebasan belajar yang terarah ini tentunya dipersiapkan untuk mencapai dampak yang signifikan.

Hadapi Perubahan Zaman, Melatih Guru Demi Pembaharuan Pendidikan

Bicara mengenai transformasi pendidikan, tentu seluruh pihak yang berkepentingan perlu ikut serta menjadi penggerak perubahan. Terlebih pada gerakan akar rumput seperti GSM, semua pihak punya peran penting masing-masing. Begitu pula narasumber yang penulis wawancarai kali ini.
Beliau adalah Pak Gunawan, salah satu “penggerak” GSM yang merupakan widyaiswara di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Malang.

Memberantas Feodalisme Pendidikan

Inilah salah satu kondisi pendidikan kita yang kian problematis. Realita yang justru menegaskan bahwa feodalisme masih sangat subur dan kental dalam praktik pendidikan di tanah air. Jika kondisi dan praktik demikian tak dibenahi, maka bukan tidak mungkin kika kedepannya akan lahir potret penerus bangsa yang gagap, mengekor, apatis, dan sejenisnya.

Kisah Pak Aji dalam Berubah, Berbagi, Berkolaborasi bersama GSM

Atas dasar ke-relawanan dan penerapan nilai-nilai GSM dalam berubah, berbagi, dan berkolaborasi, pak Aji membuat kelas pelatihan animasi untuk guru-guru GSM. Banyak guru yang merasa tercerahkan dan mendapatkan inspirasi dari hal yang pak Aji paparkan. Hal ini membuktikan bahwa, satu gerakan kecil, dapat memberikan manfaat dan perubahan yang luas. Memang, berubah bukanlah suatu hal yang sulit, namun berubah akan semakin ringan jika kita lakukan bersama-sama. Maka dari itu, untuk terus konsisten membuat perubahan, kita harus memiliki support system dan wahana untuk berbagi dan berkolaborasi, seperti yang dilakukan oleh pak Krisna Aji Wibowo (Pak Aji) – Guru SD Negeri Panasan, DIY.

Refleksi: Tanamkan Kemenangan Emas di Kelas-Kelas

Di tengah terpaan berita negatif di negeri ini, pasangan ganda putri, Greysia Polli dan Apriyanti Rahayu mempersembahkan medali emas untuk Indonesia. Fenomena emas ini menggerakkan co-founder GSM untuk merefleksikan momen kemenangan ini, dengan highlight menghadirkan semangat kebangsaan di kelas kelas.

Dulu jaman saya kecil, ketika ada final bulutangkis, atau sepakbola bahkan tinju berlangsung maka sekolah akan diliburkan atau kami diminta pulang cepat. Terasa sekali dulu kami membangun rasa kebanggaan ketika menyaksikan para pahlawan olahraga ini bertanding mengharumkan nama bangsa. Kami jadi merasa bangga pada Indonesia dan kami juga menjadikan para jagoan ini role model dalam bersungguh sungguh membangun prestasi di berbagai bidang terutama olahraga.

Sikap Tegas dan Keras: Apakah Keduanya Sama?

Bersikap keras seperti melontarkan kata-kata yang tidak sopan, merendahkan, alih-alih memberikan sebuah kritikan membangun, merupakan hal yang kurang pantas dalam dunia pendidikan, terlebih dalam pembentukan karakter peserta didik. Pemberian masukkan berupa motivasi serta saran yang membangun dengan penggunaan bahasa yang santun akan terdengar lebih humanis dan menjauhkan praktik feodalisme pendidikan Read more…

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.