GSM

Tiga Bagian Besar Sebagai Titik Balik Perjalan Spiritual Pak Rizal

Dalam Festival Sekolah Menyenangkan, pak Rizal selaku founder GSM menyampaikan tiga bagian besar sebagai titik balik dan juga perjalanan spiritualnya yang hingga saat ini terus beliau arungi. Pada bagian pertama, beliau menyebutnya sebagai cermin masa lalu yang kemudian terkoneksi sebagai penemuan titik balik. Kilas balik tersebut, beliau bagikan dalam pidatonya yang terangkum dalam tulisan ini.

Kesan dan Pengalaman Pak Wikan Sakarinto Terhadap Perubahan yang Dilakukan oleh GSM

“Ternyata titik balik itu, merdeka belajar, satu frase dengan dua kata tersebut yang semakin meneduhkan apa yang dicita-citakan oleh GSM … Mencoba untuk membumikan kembali pendidikan yang lebih memanusiakan, memerdekakan dan bukan membelenggu dengan keharusan dalam pencapaian nilai yang tinggi. Saya ingin menceritakan pengalaman saya dengan GSM dan kenapa GSM juga kita ajak untuk mengembangkan pendidikan vokasi.” – Wikan Sakarinto

Gerakan Anak Muda dan GSM: Adit

“Kita memiliki banyak pengalaman dan pelajaran yang sudah kita alami selama hidup ini. Pengalaman yang baik akan menumbuhkan pelajaran, sedangkan pengalaman yang sempurna adalah pengalaman yang dibagikan. Membagikan pengalaman pada para ‘benih’ harapan bangsa yang masih duduk di bangku sekolah sama halnya kita sudah mencerahkan bangsa ini. Karena bisa jadi pengalanmu adalah harapan bagi benih – benih tersebut untuk tumbuh. Sudah siapkah kamu untuk ikut andil dalam menumbuhkan benih – benih itu?”

Tanggapan Bu Dian Terhadap Kelas Sekolah Menyenangkan #3

“Event luar biasa menurut saya. Baru dua kali SMK kita (SMK PP Negeri 1 Tegalampel Bondowoso) ikut sejak Sabtu yang lalu. Seminggu yang lalu hanya lima anak yang ikut. Kali ini ada enam belas anak yang ikut. Kita bersama memantau perkembangan mereka. Tidak memaksa ikut, apalagi ini hari libur mereka. Sehingga, bebas mau melakukan pembelajaran daring kelas menyenangkan dari mana saja. Kami para guru juga menyediakan Wi-Fi gratis di rumah untuk anak – anak yang tidak mempunyai paketan. Saya sebagai waka kesiswaan menginformasikan kegiatan ini sebagai jembatan layang bagi anak – anak untuk berkembang sesuai dengan kodratnya. Kita memberikan ruang belajar bagi anak dimana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun juga. Semoga dengan kelas menyenangkan ini mereka bisa menjadi anak – anak dengan kemampuan Social Emotional Learning yang bagus dan dapat meraih potensi terpendam mereka yang mungkin masih terselubung dan belum terbuka. Sehingga, nantinya mereka akan sukses di masa yang akan datang.”

Serba – Serbi Kelas Sekolah Menyenangkan #2

“Kegiatan hari ini sangat seru. Senang bisa bertemu dengan teman-teman seperjuangan. Informasi yang disampaikan pun sangat jelas dan bermafaat untuk mengambil langkah selanjutnya Setelah lulus dari SMK. Kepercayaan diri dalam mengambil keputusan untuk meraih tujuan pun meningkat. Semoga kegiatan seperti ini terus ada untuk kedepannya dengan topik-topik seru dan menarik lainnya.” -Monica, SMKN 7 Semarang

Perjuangan Bu Erni dengan GSM demi Pendidikan Indonesia yang Lebih Baik!

Menurut Bu Erni, tugas mulia seorang Guru adalah bagaimana agar guru mampu memberikan pembelajaran yang baik kepada peserta didiknya, mampu untuk mengantarkan peserta didiknya ke arah yang jelas, serta mampu mengawasi anak didiknya agar berjalan di jalan yang benar. Tetapi, mengingat banyaknya anak didiknya yang masih menyimpang. Beliau masih harus berusaha untuk mengarahkan tenaganya demi anak didiknya yang lebih baik.

Dari GSM untuk Siswa SMK

Sabtu, 4 Desember 2021 Gerakan Sekolah Menyenangkan membuat suatu gerakan bersama sahabat muda GSM untuk anak SMK. Berawal dari keresahan siswa SMK yang belum kenal secara utuh dengan dirinya sendiri, belum mengetahui rencana kedepan yang akan dilakukan, hingga bingung “salah jurusan nggak ya?”, maka gerakan sekolah menyenangkan mengadakan Kelas Sekolah Menyenangkan #2 yang dihadiri lebih dari 500 siswa SMK di seluruh Indonesia, dengan total 15 kelas. Kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi gerakan sekolah menyenangkan yang bekerjasama dengan ditjen vokasi serta mitras dudi untuk mewujudkan pendidikan yang memanusiakan manusia secara utuh. Jika biasanya, kami bergerak bersama kepala sekolah dan guru, kini kami mulai menyentuh siswa secara langsung.

Bagi Pak Ali GSM Menjawab Tantangan era VUCA

Selama hampir kurang lebih 14 tahun menjadi seorang pendidik, Pak Ali merasakan perubahan yang begitu besar pada kebijakan pendidikan di Indonesia. Namun sayangnya, kebijakan tersebut tidak dibarengi dengan filosofis pendidikan sebagai dasarnya. Pertemuan Pak Ali dengan GSM di tahun 2019 merupakan pertemuan yang dirasa dapat menjawab kegundahan Pak Ali. Pak Ali menganalogikan GSM seperti solusi dari kegundahan yang terjadi dalam kebijakan pendidikan Indonesia saat ini.

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.