GSM

Dari Inspirasi Menjadi Aksi!

Pada kesempatan ini, kisah inspiratif datang dari seorang kepala sekolah di sebuah sekolah negeri yang berada di daerah terluar Nusantara, tepatnya di SMK N 1 Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Beliau Bernama Pak Samsul Hadi. Menariknya dari Pak Samsul ini adalah fakta bahwa beliau belum pernah bertatap muka atau bertemu secara langsung dengan Founder dan Co-Founder GSM, yakni Pak Rizal dan Bu Novi—hanya mengikuti pergerakan dan perkembangan GSM melalui platform media sosial— namun, beliau sudah mampu menggerakan hati dengan perlahan namun pasti untuk mengimplementasikan praktik-praktik baik dari konsep GSM.

GSM Hadirkan Komunitas Periset!

Pada awal tahun 2022 ini, Gerakan Sekolah Menyenangkan menghadirkan komunitas untuk periset. Periset disini ditujukan kepada mereka yang memiliki minat untuk meneliti topik seputar isu pendidikan, sosial, psikologi, teknologi bahkan hingga permasalahan global. Di sini, periset bebas menentukan topik apa yang sekiranya relevan dan akan dikaji lebih lanjut, jadi tidak Read more…

Menghadapi Arus Ketidakpastian!

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dunia telah bergeser ke dalam sebuah era yang penuh dengan ketidakpastian. Namun, tentu saja dunia bisa beradaptasi tetapi tidak dengan dunia pendidikan yang bisa beradaptasi dengan tempo yang lambat. Tentu hal ini akan menjadi permasalahan bersama yang harus dicirikan solusinya. Ditambah lagi dengan penjelasan Read more…

Implementasi Penerapan Area Perubahan GSM

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa GSM mengusung empat area perubahan sebagai harapan GSM untuk seluruh pihak yang baik berkaitan dengan dunia pendidikan atau bukan untuk bersama – sama concern dengan dunia pendidikan tanah air. Namun, bukan itu saja area perubahan yang diusung oleh GSM ini diharapkan dapat menjadi angin segar di tengah kehidupan pendidikan yang penuh dengan tanah – tanah yang tandus dan gersang.Dengan kata lain, perubahan akan pendidikan yang lebih baik menjadi harapan GSM.

Menjadi Guru Yang Mendidik Dengan Hati

“Menjadi guru yang mendidik dengan hati”, merupakan sebuah pernyataan yang kerap kali kita dengar, namun faktanya tidak sedikit guru yang masih lupa dan terlena, yang masih setia pada prinsip kolot, keras dan kakunya. Tidak jarang kita temui pada berita atau bahkan mendengar langsung cerita-cerita dari anak yang mendapatkan perlakuan kasar dari sang guru—yang dikemas dalam bentuk hukuman—yang katanya untuk menjadikan anak tertib. Padahal, sikap dan perlakuan guru yang seperti itu hanya akan memberikan kesan negatif pada anak. Setelah lulus atau sekadar keluar dari ruang kelas anak tidak akan mengingat ilmu dan hal baik yang telah sang guru berikan, yang tertinggal hanyalah cerita jelek yang melukai hati mereka.

Sejarah Kurikulum di Indonesia

Seperti yang kita ketahui bahwa kurikulum merupakan jantung pendidikan Indonesia. Kurikulum menjadi komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Namun, tahukah kalian bahwa sebenarnya kurikulum sudah berganti lebih dari 1 kali? Lalu bagaimana ciri khas setiap kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia? Mari kita simak di bawah ini ya

Empat Area Perubahan GSM

Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) memiliki empat area perubahan dalam bergerak menuju perubahan pendidikan yang lebih baik, mewujudkan sekolah menjadi tempat yang menyenangkan sekaligus dirindukan oleh anak, serta menciptakan dan menyiapkan generasi penerus bangsa menjadi manusia seutuhnya sehingga anak mampu leluasa mengembangkan potensi, penalaran, dan talenta terbaik yang dimilikinya.

Lantas, apa saja empat area perubahan yang dimaksud?

Perubahan Kurikulum dan Kondisi Pendidikan Saat Ini

Pendidikan di Indonesia sampai saat ini belum jelas akan ke mana arahnya. Pemerintah masih mengalami kebingungan apa yang akan mereka harapkan dan mereka siapkan untuk menuju masyarakat pembelajar di negeri ini. Pergantian kurikulum maupun pergantian menteri bisa dikatakan progresif, namun juga bukan sebagai suatu jalan pemecahan masalah. Lebih-lebih, reformasi kurikulum pendidikan yang sudah diadakan pembaharuan juga kurang membawa dampak positif terhadap perkembangan mutu di dunia pendidikan, sehingga sampai saat ini pun mutu pendidikan kita masih tergolong rendah.

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.