GSM

Sistem reward dalam dunia pendidikan diyakini efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Reward merupakan suatu penghargaan yang diberikan guru kepada siswa sebagai hadiah karena siswa tersebut telah berperilaku baik dan sudah berhasil melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan baik (Slameto 2010). Sistem reward bertujuan supaya siswa lebih giat untuk belajar lebih baik (Purwanto 2006). Dengan kata lain, pemberian reward merupakan salah satu upaya guru untuk meningkatkan prestasi peserta didiknya

Salah satu guru yang menerapkan sistem reward kepada peserta didiknya adalah Bu Ratih. Bu Ratih merupakan guru wali kelas 3 SD Negeri Pendulan. Awal mula Bu Ratih menggunakan sistem reward dalam kelasnya ketika siswanya mulai bosan kelas daring. Pada awal pandemi, semangat siswanya masih tinggi untuk melaksanakan pembelajaran daring tetapi semakin hari semangat siswa mulai kendor, seperti terlambat mengumpulkan tugas. 

“Awalnya sih mereka juga naik turun, Mbak. Jadi moodnya anak itu naik turun. Waktu awal-awal ya masih semangat tapi di tengah-tengah itu agak kendo juga.”

Bu Ratih – Guru SD N Pendulan

Masalah tersebut yang membuat Bu Ratih memutar otak supaya siswa bisa terus antusias untuk belajar. Bu Ratih memutuskan untuk membuat sistem reward yang berwujud piagam atau sertifikat. Beberapa kategori sertifikat yang diberikan Bu Ratih, antara lain reward paling awal bangun pagi, membantu orangtua, dan paling awal mengumpulkan tugas. Sistem reward bangun pagi ditentukan dari siapa yang tercepat melakukan presensi

“Tadinya saya suruh absen cuma pas kirim tugas doang. Nah, ini enggak. Setiap pagi saya wajibkan, kamu mau absen jam berapa aja silakan. Setelah itu, mereka gak tau kalo saya kasih reward.  Jadi anak-anak yang mau bangun pagi peringkat 1, 2, dan 3 saya kasih reward piagam. Jadi anak yang peringkat kedatangan pertama siapa. Wah, setelah itu bangunnya pagi-pagian. Mereka semakin semangat belajarnya.”

Bu Ratih – Guru SD N Pendulan

Bu Ratih tidak menyangka terhadap respon siswa setelah adanya sistem reward. Mereka saling berlomba-lomba dan semangat belajarnya hadir kembali. Bu Ratih mengungkapkan tak sedikit siswanya yang melakukan presensi pada pukul setengah lima pagi. Selain itu, siswa–siswanya juga berusaha untuk mengumpulkan tugas tercepat. Siswa yang mengumpulkan tugas tercepat akan mendapatkan reward “Tertanggap dalam Mengerjakan Tugas”.

Respon positif juga hadir dari orang tua. Beberapa orang tua siswa bahkan memutuskan untuk mencetak dan meletakkan sertifikat reward-nya di dekat meja belajar. Di balik tampilannya yang sederhana, sertifikat memiliki makna yang besar bagi siswa. Bu Ratih meyakini bahwa metode ini berhasil karena anak-anak senang mendapatkan penghargaan dan apresiasi.

            Tertarik menerapkan sistem reward untuk mengatasi kebosanan siswa saat kelas daring? Bagi yang tertarik, silakan mencoba! Salam, berubah, berbagi, berkolaborasi!

Penulis : Nurhaida K Dida

Pencari Data : Nadya Hanna Difandi


4 Comments

085775238252 · April 14, 2021 at 2:42 am

Tetaplah berkreasi untuk menghebatkan siswa Bu Ratih,
Salam Hormat untuk guru hebat seperti Bu Ratih, andai saya Kepala Sekolah dari Bu Ratih sy juga akan memberikan Piagam loo

    admin_gsm · April 14, 2021 at 12:08 pm

    Waaaa senangnyaaa dapat komentar positif. Terima kasih banyak atas apresiasinya 🙂

Ukholida · July 7, 2021 at 3:47 am

Wow ide bu Ratih hebat. Saya tiru ya….

    admin_gsm · July 30, 2021 at 6:57 am

    Monggo bu, dengan senang hati. Terima kasih banyaaak

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.