GSM

Momen Keluarga yang Selalu Dikenang Murid Melalui Konektivitas Antara Sekolah dan Orang Tua

Lingkungan sekolah dan rumah tentu mempunyai konektivitas dalam membentuk karakter, makna belajar, serta pengalaman belajar yang tak terlupakan bagi para siswa – siswinya. Lebih dari itu, komunikasi yang terjalin antara guru di sekolah dengan orang tua di rumah juga berpengaruh terhadap kemajuan belajar yang diterapkan pada anak. Komunikasi rutin yang dilakukan antara para orang tua dengan guru – guru atau pihak sekolah bukan berarti menjadi kesempatan anaknya akan lebih diperhatikan daripada dengan murid lainnya. Melainkan, sebagai cara guru dan orang tua untuk saling memahami perkembangan anaknya antara di sekolah dan di rumah.

Kegesitan Bu Wigati Dalam Merancang Rencana Pembelajaran yang Kolaboratif dan Menyenangkan

Berbagai tantangan dalam kegiatan belajar – mengajar tentunya dialami oleh banyak peserta didik dan para guru. Seperti, suasana hati yang tidak stabil, kekurangan persiapan, konsentrasi yang memudar, dan banyak hal lainnya. Terlebih, untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan hal tersebut harus lebih dioptimalkan. Eiitts, di lain sisi, ada salah satu guru kece GSM yang berani mencoba membuat rancangan belajar hanya dengan persiapan yang singkat. Beliau adalah bu Wigati, yaitu seorang guru Bahasa Inggris di salah satu sekolah yang tergabung GSM.

Ketulusan bu Penni Untuk Bergerak Mengubah Paradigma Pendidikan Indonesia

Perjuangan yang dilakukan GSM bersama dengan banyak pihak tentunya mempunyai cerita masing – masing. Termasuk salah satunya adalah cerita dari bu Penni, yaitu salah satu guru yang aktif menyuarakan dan telah bergabung dengan GSM. Bergabungnya beliau dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan dimulai ketika beliau menemukan akun Facebook GSM. Beliau melihat banyaknya kesamaan nilai GSM dengan dirinya. Kesamaan tersebut yang akhirnya membawa bu Penni mencoba bergabung terlebih dahulu dengan grup Facebook GSM.

Pergerakan GSM Untuk Pendidikan Di Indonesia

Peran pendidikan dalam berbagai sektor kehidupan sangatlah penting dan dibutuhkan. Tidak hanya untuk mencetak generasi penerus bangsa, namun juga sebagai jalan yang sesuai dengan arah pembangunan nasional. Pendidikan tidak hanya dilihat sebagai suatu pencapaian akademik, namun juga sebagai kebermaknaan pembelajaran yang didapatkan. Terlebih, peran pendidikan tidak dapat dipisahkan dalam pengembangan Read more…

Perjalanan Adit Menggali Potensi Diri yang Tersirat Dalam Dirinya

“Bukankah sudah banyak perubahan yang dilakukan oleh pemuda untuk mengubah negeri ini? Mulai dari sumpah pemuda dan hal lainnya. Apakah kita hanya ingin merasa ‘gelisah’ saja dengan permasalahan pendidikan yang telah kita rasakan? Tanpa melakukan suatu perubahan? Perubahan tidak hanya dapat kita pasrahkan pada pemangku negeri, nyatanya lebih banyak perubahan yang terjadi melalui kalangan masyarakat. Oleh karena itu, sudah siap untuk mengubah ‘kegelisahan’ kita selama ini” -Adit, generasi penerus bangsa.

Belajar Interaktif Dengan Program Mentor Sebaya Menyenangkan Ala Pak Sujinarto

Penyimpangan yang dilakukan oleh pak Sujinarto bukanlah suatu penyimpangan yang negatif, melainkan berupa perubahan positif yang berdampak baik bagi perkembangan para peserta didik. Salah satu penyimpangan tersebut dilakukan karena beliau mengalami keresahan yang sama mengenai pola pembelajaran daring yang beliau ketahui di beberapa sekolah saat ini. Beliau menyayangkan, bahwa benar masih banyak sekolah yang lebih dominan memberikan materi pembelajaran dengan tugas yang menumpuk tanpa adanya alternatif metode pembelajaran yang lebih efektif.
Pak Sujinarto memaparkan langkah – langkah yang beliau lakukan dalam mengimplementasikan program Mentor Sebaya Menyenangkan. Langkah pertama yang beliau lakukan adalah membentuk tim mentor yang kemudian dilanjutkan dengan memberi challenge terhadap para mentor untuk menjelaskan cara mengerjakan project yang diberikan kepada mentees yaitu teman – temannya.

Kebebasan Berinovasi Pak Diyarko Dalam Challenge Kolaborasi Pembelajaran

Beban administratif juga dirasakan oleh Pak Diyarko yang merupakan salah satu guru SMK yang tergabung dalam GSM. Beliau mengajar mata pelajaran sketsa pada jurusan Animasi. Meskipun tetap terbelenggu oleh tugas administratif, pak Diyarko memilih untuk mewujudkan cita-citanya menjadi guru yang merdeka dan memerdekakan anak didiknya. Pak Diyarko tidak takut untuk membuat terobosan-terobosan dalam pembelajaran yang kiranya dapat memanusiakan dan menyenangkan anak didiknya. Beliau menginisiasi kolaborasi Challenge Basic Drawing antar mata pelajaran dengan guru lainnya untuk meringankan bobot tugas yang diberikan bagi peserta didik, serta sebagai salah satu cara mengatasi kejenuhan siswa – siswi nya.

Hadapi Perubahan Zaman, Melatih Guru Demi Pembaharuan Pendidikan

Bicara mengenai transformasi pendidikan, tentu seluruh pihak yang berkepentingan perlu ikut serta menjadi penggerak perubahan. Terlebih pada gerakan akar rumput seperti GSM, semua pihak punya peran penting masing-masing. Begitu pula narasumber yang penulis wawancarai kali ini.
Beliau adalah Pak Gunawan, salah satu “penggerak” GSM yang merupakan widyaiswara di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Malang.

Memberantas Feodalisme Pendidikan

Inilah salah satu kondisi pendidikan kita yang kian problematis. Realita yang justru menegaskan bahwa feodalisme masih sangat subur dan kental dalam praktik pendidikan di tanah air. Jika kondisi dan praktik demikian tak dibenahi, maka bukan tidak mungkin kika kedepannya akan lahir potret penerus bangsa yang gagap, mengekor, apatis, dan sejenisnya.

Kisah Pak Aji dalam Berubah, Berbagi, Berkolaborasi bersama GSM

Atas dasar ke-relawanan dan penerapan nilai-nilai GSM dalam berubah, berbagi, dan berkolaborasi, pak Aji membuat kelas pelatihan animasi untuk guru-guru GSM. Banyak guru yang merasa tercerahkan dan mendapatkan inspirasi dari hal yang pak Aji paparkan. Hal ini membuktikan bahwa, satu gerakan kecil, dapat memberikan manfaat dan perubahan yang luas. Memang, berubah bukanlah suatu hal yang sulit, namun berubah akan semakin ringan jika kita lakukan bersama-sama. Maka dari itu, untuk terus konsisten membuat perubahan, kita harus memiliki support system dan wahana untuk berbagi dan berkolaborasi, seperti yang dilakukan oleh pak Krisna Aji Wibowo (Pak Aji) – Guru SD Negeri Panasan, DIY.

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.