GSM

Hadirnya Cak Ali di Ruang Kelas dan Ruang Kebatinan Siswa

Hal yang disadari Cak Ali adalah Pak Agus tidak hanya hadir di ruang kelas, namun juga hadir di ruang kebatinan siswanya. Bagi Cak Ali, hadir di ruang kebatinan siswa merucakan hal yang jarang sekali ia temui di guru-guru. Padahal ketika guru mampu untuk hadir di ruang kebatinan siswa, dapat meningkatkan prestasi hingga menumbuhkan keinginan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat pada diri siswa. Bersama GSM, Cak Ali menemukan Pak Agus lainnya dari banyak sekolah di seluruh Indonesia. Cak Ali terharu bisa menemukan gerakan yang menuntun kodrat manusia yang bermanfaat dan menjadi manusia yang seutuhnya. Perjalanan spiritual menjadi guru yang dimiliki oleh Cak Ali sejak ia sekolah menjadi semakin lengkap ketika bertemu dengan GSM.

Penguatan Kembali Pembelajaran Asyik Pak Dimas Melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan

Ada banyak kisah menarik dibalik perkenalan guru – guru dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan. Tidak hanya menarik, tetapi juga membawa pengaruh baik. Seperti perkenalan pak Dimas Kurniawan dengan GSM melalui bu Anik Sudiartini yang pada saat itu menjadi kepala sekolah di tempat pak Dimas mengajar, yaitu SMKN 1 Pandji Situbondo. Pak Dimas menceritakan bahwa bu Anik telah menyebarkan virus kebaikan.

Event Kelas Penyimpang Positif Dalam Rangka Memperingati Hari Guru Nasional

Dalam rangka memperingati hari guru, GSM mengadakan kegiatan kelas penyimpang positif secara online yang dihadiri oleh para guru di seluruh Indonesia. Sekitar 500 bapak dan ibu guru hadir dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua dengan jumlah 11 kelas untuk jenjang SD dan 4 kelas untuk jenjang SMP – SMK. Melalui acara ini, para guru diperkenalkan mengenai penyimpangan positif yang telah dilakukan oleh berbagai guru di GSM.

Saling Berbagi Bersama GSM Melalui Inisiatif Diskusi Menarik Dari bu Penni

Beberapa waktu yang lalu, bu Penni sebagai guru penyimpang Matematika GSM mengadakan sharing bersama dengan komunitas guru Matematika se-Indonesia. Beliau bercerita bahwa benar kalau hampir semua siswa – siswi tidak suka Matematika. Menurut bu Penni, hal tersebut mungkin terjadi karena guru – guru yang sebenarnya berniat baik untuk memberikan semua ilmu kepada siswa – siswinya, tetapi belum menyadari kebutuhan siswa – siswi sebenarnya.

Sekolah Menengah Kejuruan dan Kompetensi Abad Ke-21

Beberapa waktu yang lalu tim GSM mendapat kesempatan untuk berbincang langsung dengan Bapak Saryadi, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras Dudi). Beliau memberikan pandangannya mengenai pendidikan vokasi yang ada di Indonesia dengan kompetensi yang dibutuhkan siswa – siswi terhadap perkembangan dunia di Abad ke-21. Pak Saryadi juga melihat pandangan masyarakat mengenai siswa – siswi SMK yang dianggap mempunyai kemampuan akademik yang kurang baik dibandingkan siswa – siswi SMA, namun, beliau menanggapi hal tersebut dengan jauh lebih positif.

Pak Agus + GSM = Inspirasi Nasional

Sebagai sosok kepala sekolah yang inspiratif, pak Agus memaknai kata inspiratif itu sendiri sebagai hal sederhana yang ada didalam dirinya dan mampu beliau wujudkan sebagai sesuatu yang berdampak luar biasa. Beliau mengatakan “Tidak harus muluk – muluk, tetapi cukup dari gerakan kecil yang berdampak luar biasa”. Seperti halnya GSM, sebuah gerakan akar rumput yang terus bergerak dari bawah, dari kecil sehingga bisa memberikan dampak yang saat ini sama-sama kita rasakan.

Payung Cinta Kepemimpinan Bu Dyah Dengan Social Emotional Learning

Bu Dyah menjelaskan “Kenapa payung? Saya ingin menjadi pemimpin seperti ibaratnya payung tersebut. Saya ingin melindungi orang – orang yang ada di sekitar saya, menjadi tempat peneduh bagi mereka, tetapi semua itu harus dibungkus dengan rasa cinta, rasa kasih sayang. Bagi saya, siapa pun yang saya pimpin adalah teman – teman saya dan saya tidak menginginkan satupun kehilangan mereka” Seperti itu gambaran kepemimpinan dari dalam diri bu Dyah.

Kegigihan Pak Yudha Menjadi Mantra Guru Lainnya Untuk Saling Berubah, Berbagi, dan Berkolaborasi.

Beliau mengungkapkan bahwa “Ketika saya mengenal GSM, ekosistemnya, support-nya itu benar – benar luar biasa. Kita saling berkolaborasi, membantu, dan sebagainya” seperti itu kesan yang beliau berikan. Beliau juga mengatakan bahwa dirinya semakin semangat untuk menerapkan ke-GSM-an apalagi saat beliau diberikan kesempatan untuk berbagi ke berbagai sekolah lainnya. Terlebih, lingkungan tempat ia mengajar saat ini juga telah menyambut baik dan mau bergerak serta saling berkolaborasi.

This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience.